*BLURB*
Hai Namaku Audy
Umurku 22
tahun
Hidupku
tadinya biasa-biasa saja,
Sampai kedua
orangtuaku jatuh bangkrut karena ditipu
Aku hanya
tinggal selangkah lagi menuju gelar sarjanaku,
Selangkah
lagi
Tapi kedua
orang tuaku rupanya tega merusak momen itu
Jadi
sekarang disinilah aku berada
Di rumah
aneh yang dihuni oleh 4 bersaudara yang sama anehnya
Regan,
Romeo, Rex dan Rafael
Aku, yang
awalnya berpikir akan bekerja sebagai babysitter
Dijebak oleh
kontrak sepihak dan malah dijadikan pembantu
Terdengar
klise?
Mungkin
bagimu. Bagiku? Musibah!
Ini adalah
kronik dari kehidupankui
Yang
mendadak jadi ribet
Kronik dari
seorang Audy
************
Audy merasa sangat bahagia. Setelah 4,5 tahun
berkuliah akhirnya ia akan memulai menyusun skripsi sebagai langkah akhir
sebelum akhirnya bisa lulus dan mendapat gelar sarjana. Namun kebahagiaannya
ternyata tak berlangsung lama. Ia yang seharusnya hanya fokus terhadap
skripsinya dipaksa harus memikirkan kelangsungan hidupnya di kota orang setelah
kedua orang tuanya ditipu investasi bodong yang menghanguskan biaya kos dan
kuliah Audy.
“…Dengan
dada berdebar keras aku menghamparkan Koran itu di lantai lalu membacanya
baik-baik. Inilah yang harus kulakukan. Aku harus mencari kerja di sini!”
Setelah berulang kali merutuki tindakan bodoh
nan lugu orang tuanya, Audy memutuskan untuk mencari pekerjaan agar bisa
bertahan hidup. Dan pilihannya jatuh pada iklan di pojok bawah halaman sebuah
kolom iklan. Babysitter. Dengan
berbekal pemikiran bahwa menjadi babysitter
tidak membutuhkan keahlian apapun Audy mendatangi rumah yang membutuhkan
jasa babysitter tersebut.
Disinilah kronik kehidupan Audy dimulai.
Menjadi babysitter yang Ia fikir
sebagai pemecahan masalah dalam hidupnya ternyata malah menimbulkan masalah
baru. Audy yang -terbuai dengan gaji dibayar dimuka plus ketampanan sang
pemilik rumah dengan cerbohnya menandatangani kontrak yang secara tidak
langsung bukan menjadikan dia babysitter
melainkan pembantu. Itu artinya selain menjadi pengasuh ia juga harus mengurus
segala sesuatu keperluan rumah tangga termasuk beres-beres rumah memasak dan
mencuci pakaian. Audy pun tak bisa berbuat apa-apa mengingat Ia sedang
berurusan dengan seseorang yang bekerja di sebuah firma hukum. Itu tandanya ia
bisa saja dijebloskan ke penjara kapanpun.
“… aku sudah
bisa merangkum sifat masing-masing dalam satu kalimat. Regan, nama kode R1,
adalah sosok yang nyaris sempurna, pekerja keras, tapi perhitungan. Romeo, R2,
adalah sosok pemalas yang takut air, senang bermain, walaupun paling ramah.
Rex, R3, adalah sosok terp[elajar yang seluruh hidupnya didekasikan untuk
prestasi akademis tapi tertutup dan sensitive. Sedangkan Rafael si bungsu R4
adalah sosok balita gadungan yang memiliki semua sifat kakak-kakaknya…”
Lebih parahnya. 4R yang bisa dibilang
majikannya itu bukan orang-orang biasa. Butuh keahlian khusus untuk melayani
mereka. Regan, Si anak sulung merupakan sosok suami idaman. Ia bertanggung
jawab tegas dan perhatian. Sifat inilah yang membuat Audy tak bisa tak kagum
pada sosok Regan. Romeo Si-orang-yang-mandi-seminggu-sekali merupakan laki-laki
yang walaupun ramah dan humoris ia sangat jorok sampai seringkali membuat Audy
kesal akibat tindakannya itu. Rex si jenius,ralat, super duper jenius merupakan
sosok yang sensitive. Ia terlalu dingin sampai terkesan jutek terhadap Audy. Rafael
si bungsu yang abnormal. Dikatakan abnormal karena diusiannya yang baru 4,5
tahun bacaannya adalah majalah playboy. Ia juga mengetahui kepanjangan dari
UNICEF dan ini membuat Audy berfikir mungkin IQ Rafael lebih tinggi daripada
miliknya.
“Kata orang,
cara paling ampuh untuk melupakan patah hati adalah dengan menemukan
penggantinya.”
Tinggal bersama 4 orang lelaki menimbulkan
benih-benih cinta pada salah satu diantaranya namun sebelum benih itu tumbuh
lebih besar Audy harus menelan mentah-mentah perasaannya. Patah hati pun tak
terhindarkan. Meski begitu patah hati
tak membuatnya berhenti bekerja di rumah 4R tersebut. Banyak kejadian-kejadian yang terjadi hingga
tanpa disadari dia ingin tinggal lebih lama dengan 4R bukan karena sebuah
pekerjaan namun karena Ia telah benar-benar menyayangi mereka.
Gagal Move
On. Itulah yang aku alami saat ini. Sejak terbit pertama kali pada tahun
2013, Novel seri The Chronicles of Audy ini masih menjadi salah satu bacaan
favorit aku. Meskipun sudah berulang kali membaca TCoA seri pertama ini aku
tidak pernah sekalipun ngerasa bosan. Selalu mau menyelesaikan sampai akhir
walaupun aku tahu ngga akan ada cerita yang berubah di dalamnya. Regan akan
tetap menjadi Regan yang tegas dan bertanggungjawab. Romeo akan tetap menjadi
Romeo yang humoris dan jorok. Rex akan tetap menjadi Rex yang jenius dan hidup
teratur. Rafael akan tetap menjadi Rafael sang balita ajaib.
Bahasa yang ringan sehingga mudah dipahami dan
ide cerita yang tidak banyak ditemukan di novel-novel lain menjadi alasan aku
tak pernah bosan membacanya. Kak Orizuka juga mampu mendeskripsikan baik tempat
maupun karakter tokoh dengan baik sehingga aku sebagai pembaca benar-benar bisa
membayangkan dan merasakan cerita dalam novel ini. Seperti misalnya
pendeskripsian letak ruangan-ruangan rumah 4R.
Juga saat menggambarkan tokoh Rex yang menggunakan kaus V-neck dan
berbau peppermint. Atau saat menggambarkan Regan melepaskan jasnya dan
menggulung lengan kemejanya. Kak Orizuka juga menambah pengetahuanku lewat Rex
yang dengan lancarnya menjelaskan berbagai manfaat sayuran seperti brokoli.
Meskipun novel ini lebih banyak berisi kisah
komedi yang seringkali membuat kita tertawa akibat dialog dan adegan-adegan
tokoh. Novel ini juga mengisahkan beberapa bagian melankolis yang sukses
membuat aku mengeluarkan air mata alias nangis. Misalnya saat Rafael lomba story telling tapi tak ada satu pun
kakanya yang datang. Sakit rasanya membayangkan Rafael yang tersenyum saat naik
panggung tapi senyumnya hilang seketika saat tak melihat satupun kakanya hadir.
Juga saat ziarah ke orang tua mereka dan saat 2 orang dari 4R masuk rumah
sakit. Meskipun terlihat biasa tapi adegan-adegan tersebut sukses membuatku
sesak.
Di antara semua tokoh yang ada dalam novel
pertama seri The Chronicles of Audy ini aku jatuh cinta pada sosok Romeo dengan
segala tingkah konyolnya. Entah kenapa meskipun ia terlihat malas dan jorok
bagiku Romeo juga sosok yang perhatian dan bertanggungjawab sebagai seorang
Kakak (lupakan bagian pengenalan majalah playboy untuk Rafael) setidaknya ia
sering menemani Rafael. Romeo juga sosok yang paling terbuka dan Ramah terhadap
Audy. Aku paling suka saat Romeo mengusap puncak kepala Audy di beberapa
adegan. Ah manisnyaaa.
Buku ini paket komplit dari sebuah novel.
Keluarga. Cinta. Humor. Melankolis. Semuanya ada. Bahagia. Sedih. Kesal.
Kecewa. Semuanya terasa. Aku tak menemukan kekurangan selain 1 kali typo atau
kesalahan dalam pengetikan yaitu kata ‘jali’ yang seharusnya diketik jadi pada
halaman 210 di baris awal. Selebihnya it’s
totally almost perfect.
“Oke,
jadi aku Cuma satu dari sekian juta kupu-kupu bego yang sempat tertarik untuk
menclok di bunga mawar karena harumnya yang menggoda tanpa mengetahui kalau di
balik kelopaknya, sudah ada kupu-kupu cantik yang sedang tertidur panjang.” Hal
206
“Salahku.
Harusnya aku tidak pernah berharap”
hal 210
“Kata
orang, cara paling ampuh untuk melupakan patah hati adalah dengan menemukan
penggantinya.” Hal 199
Pesan yang aku dapat dari novel The
Chronicles of Audy 4R ini yaitu setiap orang memiliki karakter masing-masing.
Kita tidak bisa memaksakan karakter seseorang sesuai yang kita inginkan. Dan
janganlah memandang seseorang dengan sebelah mata, jangan memandang dari satu
sudut saja melainkan dari berbagai sudut. Disitulah kamu akan menyadari bahwa
setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Well, seperti yang aku katakan sebelumnya novel
ini paket komplit. So, aku tidak
segan memberikan 5 bintang untuk seri pertama The Chronicles of Audy ini. Aku
sangat-sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca siapa saja baik remaja
maupun ibu-ibu. Baik laki-laki maupun perempuan. Jangan menyesal kalau nanti
kamu ketagihan ingin mengetahui terus kelanjutan kisah 4R1A ini yap!
Btw review ini sebenarnya sudah aku posting di wordpress aku yang dulu untuk aku sertakan di kontes Review Haru. Jadi ini aku repost saja:)
Fridalia
0 komentar:
Posting Komentar