Rabu, 09 Agustus 2017

[Book Review] Novel The Chronicles of Audy : 4R

Judul                                                     : The Chronicles of Audy : 4R
Penulis                                                 : Orizuka
Editor                                                   : Tia Widiana
Cover desainer dan illustrator     : Bambang ‘Bambi’ Gunawan
Penerbit                                              : Penerbit Haru
ISBN                                                      : 978-602-7742-21-5
Cetakan                                               : Cetakan ketiga November 2013
Jumlah halaman                               : 320 halaman


*BLURB*
Hai Namaku Audy
Umurku 22 tahun
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
Sampai kedua orangtuaku jatuh bangkrut karena ditipu

Aku hanya tinggal selangkah lagi menuju gelar sarjanaku,
Selangkah lagi
Tapi kedua orang tuaku rupanya tega merusak momen itu

Jadi sekarang disinilah aku berada
Di rumah aneh yang dihuni oleh 4 bersaudara yang sama anehnya
Regan, Romeo, Rex dan Rafael

Aku, yang awalnya berpikir akan bekerja sebagai babysitter
Dijebak oleh kontrak sepihak dan malah dijadikan pembantu

Terdengar klise?
Mungkin bagimu. Bagiku? Musibah!

Ini adalah kronik dari kehidupankui
Yang mendadak jadi ribet

Kronik dari seorang Audy

************
Audy merasa sangat bahagia. Setelah 4,5 tahun berkuliah akhirnya ia akan memulai menyusun skripsi sebagai langkah akhir sebelum akhirnya bisa lulus dan mendapat gelar sarjana. Namun kebahagiaannya ternyata tak berlangsung lama. Ia yang seharusnya hanya fokus terhadap skripsinya dipaksa harus memikirkan kelangsungan hidupnya di kota orang setelah kedua orang tuanya ditipu investasi bodong yang menghanguskan biaya kos dan kuliah Audy.

“…Dengan dada berdebar keras aku menghamparkan Koran itu di lantai lalu membacanya baik-baik. Inilah yang harus kulakukan. Aku harus mencari kerja di sini!”

Setelah berulang kali merutuki tindakan bodoh nan lugu orang tuanya, Audy memutuskan untuk mencari pekerjaan agar bisa bertahan hidup. Dan pilihannya jatuh pada iklan di pojok bawah halaman sebuah kolom iklan. Babysitter. Dengan berbekal pemikiran bahwa menjadi babysitter tidak membutuhkan keahlian apapun Audy mendatangi rumah yang membutuhkan jasa babysitter tersebut.

Disinilah kronik kehidupan Audy dimulai. Menjadi babysitter yang Ia fikir sebagai pemecahan masalah dalam hidupnya ternyata malah menimbulkan masalah baru. Audy yang -terbuai dengan gaji dibayar dimuka plus ketampanan sang pemilik rumah dengan cerbohnya menandatangani kontrak yang secara tidak langsung bukan menjadikan dia babysitter melainkan pembantu. Itu artinya selain menjadi pengasuh ia juga harus mengurus segala sesuatu keperluan rumah tangga termasuk beres-beres rumah memasak dan mencuci pakaian. Audy pun tak bisa berbuat apa-apa mengingat Ia sedang berurusan dengan seseorang yang bekerja di sebuah firma hukum. Itu tandanya ia bisa saja dijebloskan ke penjara kapanpun.

“… aku sudah bisa merangkum sifat masing-masing dalam satu kalimat. Regan, nama kode R1, adalah sosok yang nyaris sempurna, pekerja keras, tapi perhitungan. Romeo, R2, adalah sosok pemalas yang takut air, senang bermain, walaupun paling ramah. Rex, R3, adalah sosok terp[elajar yang seluruh hidupnya didekasikan untuk prestasi akademis tapi tertutup dan sensitive. Sedangkan Rafael si bungsu R4 adalah sosok balita gadungan yang memiliki semua sifat kakak-kakaknya…”

Lebih parahnya. 4R yang bisa dibilang majikannya itu bukan orang-orang biasa. Butuh keahlian khusus untuk melayani mereka. Regan, Si anak sulung merupakan sosok suami idaman. Ia bertanggung jawab tegas dan perhatian. Sifat inilah yang membuat Audy tak bisa tak kagum pada sosok Regan. Romeo Si-orang-yang-mandi-seminggu-sekali merupakan laki-laki yang walaupun ramah dan humoris ia sangat jorok sampai seringkali membuat Audy kesal akibat tindakannya itu. Rex si jenius,ralat, super duper jenius merupakan sosok yang sensitive. Ia terlalu dingin sampai terkesan jutek terhadap Audy. Rafael si bungsu yang abnormal. Dikatakan abnormal karena diusiannya yang baru 4,5 tahun bacaannya adalah majalah playboy. Ia juga mengetahui kepanjangan dari UNICEF dan ini membuat Audy berfikir mungkin IQ Rafael lebih tinggi daripada miliknya.

“Kata orang, cara paling ampuh untuk melupakan patah hati adalah dengan menemukan penggantinya.”

Tinggal bersama 4 orang lelaki menimbulkan benih-benih cinta pada salah satu diantaranya namun sebelum benih itu tumbuh lebih besar Audy harus menelan mentah-mentah perasaannya. Patah hati pun tak terhindarkan.  Meski begitu patah hati tak membuatnya berhenti bekerja di rumah 4R tersebut.  Banyak kejadian-kejadian yang terjadi hingga tanpa disadari dia ingin tinggal lebih lama dengan 4R bukan karena sebuah pekerjaan namun karena Ia telah benar-benar menyayangi mereka. 

***
Gagal Move On. Itulah yang aku alami saat ini. Sejak terbit pertama kali pada tahun 2013, Novel seri The Chronicles of Audy ini masih menjadi salah satu bacaan favorit aku. Meskipun sudah berulang kali membaca TCoA seri pertama ini aku tidak pernah sekalipun ngerasa bosan. Selalu mau menyelesaikan sampai akhir walaupun aku tahu ngga akan ada cerita yang berubah di dalamnya. Regan akan tetap menjadi Regan yang tegas dan bertanggungjawab. Romeo akan tetap menjadi Romeo yang humoris dan jorok. Rex akan tetap menjadi Rex yang jenius dan hidup teratur. Rafael akan tetap menjadi Rafael sang balita ajaib.

Bahasa yang ringan sehingga mudah dipahami dan ide cerita yang tidak banyak ditemukan di novel-novel lain menjadi alasan aku tak pernah bosan membacanya. Kak Orizuka juga mampu mendeskripsikan baik tempat maupun karakter tokoh dengan baik sehingga aku sebagai pembaca benar-benar bisa membayangkan dan merasakan cerita dalam novel ini. Seperti misalnya pendeskripsian letak ruangan-ruangan rumah 4R.  Juga saat menggambarkan tokoh Rex yang menggunakan kaus V-neck dan berbau peppermint. Atau saat menggambarkan Regan melepaskan jasnya dan menggulung lengan kemejanya. Kak Orizuka juga menambah pengetahuanku lewat Rex yang dengan lancarnya menjelaskan berbagai manfaat sayuran seperti brokoli.

Meskipun novel ini lebih banyak berisi kisah komedi yang seringkali membuat kita tertawa akibat dialog dan adegan-adegan tokoh. Novel ini juga mengisahkan beberapa bagian melankolis yang sukses membuat aku mengeluarkan air mata alias nangis. Misalnya saat Rafael lomba story telling tapi tak ada satu pun kakanya yang datang. Sakit rasanya membayangkan Rafael yang tersenyum saat naik panggung tapi senyumnya hilang seketika saat tak melihat satupun kakanya hadir. Juga saat ziarah ke orang tua mereka dan saat 2 orang dari 4R masuk rumah sakit. Meskipun terlihat biasa tapi adegan-adegan tersebut sukses membuatku sesak.

Di antara semua tokoh yang ada dalam novel pertama seri The Chronicles of Audy ini aku jatuh cinta pada sosok Romeo dengan segala tingkah konyolnya. Entah kenapa meskipun ia terlihat malas dan jorok bagiku Romeo juga sosok yang perhatian dan bertanggungjawab sebagai seorang Kakak (lupakan bagian pengenalan majalah playboy untuk Rafael) setidaknya ia sering menemani Rafael. Romeo juga sosok yang paling terbuka dan Ramah terhadap Audy. Aku paling suka saat Romeo mengusap puncak kepala Audy di beberapa adegan. Ah manisnyaaa.

Buku ini paket komplit dari sebuah novel. Keluarga. Cinta. Humor. Melankolis. Semuanya ada. Bahagia. Sedih. Kesal. Kecewa. Semuanya terasa. Aku tak menemukan kekurangan selain 1 kali typo atau kesalahan dalam pengetikan yaitu kata ‘jali’ yang seharusnya diketik jadi pada halaman 210 di baris awal. Selebihnya it’s totally almost perfect.

Ada beberapa kutipan dari buku ini yang aku suka dan tanpa aku sadari semuanya berada dalam satu tema : cinta.
Oke, jadi aku Cuma satu dari sekian juta kupu-kupu bego yang sempat tertarik untuk menclok di bunga mawar karena harumnya yang menggoda tanpa mengetahui kalau di balik kelopaknya, sudah ada kupu-kupu cantik yang sedang tertidur panjang.” Hal 206
“Salahku. Harusnya aku tidak pernah berharap” hal 210
Kata orang, cara paling ampuh untuk melupakan patah hati adalah dengan menemukan penggantinya.” Hal 199

Pesan yang aku dapat dari novel The Chronicles of Audy 4R ini yaitu setiap orang memiliki karakter masing-masing. Kita tidak bisa memaksakan karakter seseorang sesuai yang kita inginkan. Dan janganlah memandang seseorang dengan sebelah mata, jangan memandang dari satu sudut saja melainkan dari berbagai sudut. Disitulah kamu akan menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Well, seperti yang aku katakan sebelumnya novel ini paket komplit. So, aku tidak segan memberikan 5 bintang untuk seri pertama The Chronicles of Audy ini. Aku sangat-sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca siapa saja baik remaja maupun ibu-ibu. Baik laki-laki maupun perempuan. Jangan menyesal kalau nanti kamu ketagihan ingin mengetahui terus kelanjutan kisah 4R1A ini yap! 
Btw review ini sebenarnya sudah aku posting di wordpress aku yang dulu untuk aku sertakan di kontes Review Haru. Jadi ini aku repost saja:)


Fridalia

0 komentar:

Posting Komentar

Warung Blogger

Warung Blogger ">

Blogroll

Blogger Perempuan">
 
Friday's Book Corner Blogger Template by Ipietoon Blogger Template