Jumat, 17 Maret 2017

[Book Review] The Perfect Husband - Indah Riyana

Judul                                                     : The Perfect Husband
Penulis                                                 : Indah Riyana
Penyunting                                          : Letitia Wijaya
Design dan ilustrasi sampul          : Kiky
Penerbit                                               : Romancious (Imprint fantasious)
ISBN                                                      : 978-602-69-22311
Cetakan                                                : Cetakan ke 2, 2016
Jumlah halaman                                : 576  halaman
Blurb
Dia yang mencintaiku, tetapi aku justru mengabaikannya.
Ayla adalah mahasiswi abadi, masih berkutat dengan skripsinya pada saat teman-temannya lulus kuliah.
Selain masalah akademisnya, semua terasa baik-baik saja. Ada Ando, sang kekasih yang tak penah ia kenalkan pada papanya. Ada Viana dan Dian, dia sahabat baiknya yang benar-benar gila.
Mencintaimu itu bagaikan terbang mengendarai pesawat. Memiliki tanggung jawab yang besar dengan tingkat resiko yang sangat tinggi.
Berbekal wasiat mendiang papanya, Arsen mendatangi gadis itu dan ingin menikahinya. Walau ia ditolak mentah-mentah, tapi ia tidak menyerah. Ia akan selalu bersabar dan terus berjuang untuk meluluhkan hati si singa betina itu. Karena ‘sabar’ adalah nama belakangnya.
Karena perasaan orang yang sudah kecewa akan sulit diobati.
Menikah tidak menjadikan mereka bebas dari masalah. Saat mereka sudah melangkahkan kaki bersama sebagai pasangan suami istri, saat itulah ujian demi ujian menghadang mereka. Sanggupkah mereka melewatinya bersama walaupun pernikahan itu terjadi atas dasar cinta?
--
Ayla, wanita berusia 25 tahun merasa hidupnya masih baik-baik saja, selain skripsinya yang belum rampung-rampung, ia merasa tak ada masalah dalam hidupnya. Ia memiliki kekasih juga sahabat-sahabat yang menyayanginya.
Semua berubah saat tiba-tiba Ayah Ayla akan menjodohkannya dengan seorang Pria berusia 30 tahun yang tak pernah Ayla kenal. Penolakan keras pun tak terhindarkan. Dengan tegas Ayla menolak perjodohan tersebut.
Berbanding terbalik dengan Ayla, Arsen- pria 30 tahun yang dijodohkan dengan Ayla secara sukarela menerima perjodohan ini. bukan semata-mata karena wasiat Ayahnya, tapi ada kisah masa lalu yang mungkin hanya dia yang ingat.

“Oke, mungkin kamu bisa mencintai aku setulus hati dengan caramu sndiri? Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta,Arsen. Aku nggak bisa!..”

Ayla bersikeras menolak Arsen. Segala cara dilakukan Ayla agar Arsen berubah fikiran tentang perjodohan ini. Tapi Arsen berusaha lebih keras hingga kemudian, satu kejadian membuat Ayla menyanggupi perjodohan ini.
Sayangnya, masalah tidak berhenti sampai disitu. Justru disinilah segalanya dimulai. Ayla sebagai seorang wanita tidak bisa berperan sebagai istri yang baik, sedangkan Arsen telah melakukan segalanya untuk menjadi suami yang baik. Awalnya Arsen bisa bersikap sabar dan menerima Ayla, berharap dengan kesabarannya Ayla bisa berubah. Namun harapan hanyalah harapan, hingga suatu kejadian meletuskan kesabaran Arsen yang selama ini disimpannya.
Lalu bagaimana dengan nasib keluarga kecil ini?

“Semua orang itu punya salah, sama seperti kamu dulu. Tapi bapak bisa memaafkan kamu. Terus kenapa kamu nggak bisa memaafkan istrimu? Semua orang punya dosa,Nak. Jangan lelah menjadi orang sabar, karena Tuhan akan memberikan hadiah kepada umat-Nya yang tidak pernah lelah untuk berbuat baik dan sabar...”
-


First of all, thank you kepada Mba Indah Riyana yang telah menghadirkan novel sekeren ini. Seriously, aku suka banget sama novel ini. the second, thank you kepada the one and only Maryani yang mau meminjamkanku novel ini.
Masalah awalnya klasik tentang perjodohan, tapi pengembangan konfliknya ini lho keren sekali. Aku sampai greget dan kesel sendiri bacanya.

Karakter yang dibangun pun kuat. Kita seperti bisa benar-benar mengenal tokoh yang ada di Novel ini. Ayla dan Arsen. 2 tokoh utama yang sangat bertolak belakang. Pandanganku terhadap mereka pun sangat bertolak belakang. Aku sangat sangat menyukai Mas Arsen, yang penyabar dan pengertian, yang mau melakukan apa saja untuk istrinya. Yang mau memperjuangkan untuk kebahagiaan istrinya. Tapi aku sangat sangat tidak menyukai Ayla, yang manja dan egois. Serius. Di usia yang 25 tahun itu, aku rasa karakter Ayla ini terlalu sangat manja dan kekanak-kanakan, misalnya saja saat  bertengkar dengan Papahnya, aku fikir hal itu tidak pantas untuk seorang wanita berusia 25 tahun. Juga sikap dia yang terlalu berlebihan tidak menyukai Arsen. It’s too over.
Tapi, sikap Ayla yang menurutku lebay itu justru menghidupkan novel ini, membuatku greget dan emosi membacanya. Tindakan-tindakannya itu membuatku ingin membaca terus bukunya, mengetahui reaksi apa yang akan diberikan oleh Arsen.

Arsen dan Ayla dalam novel ini banyak memberiku pelajaran. Betapa memperlakukan seorang pasangan saat menikah nanti, bukan hanya persoalan bagaimana agar dia mencintai kita atau terus mencintai kita. Tapi bagaimana agar masing-masing dari kita bisa saling mengerti dan saling menghargai. Arsen dan Ayla juga mengajarkan saya bahwa kesabaran dan kebaikan orang itu jangan dimanfaatkan, jangan mentang-mentang mereka bersikap baik dan menerima tindakan buruk kita, kita terus melakukannya. Sabar memang tidak ada batasnya, tapi manusia memiliki batasan untuk mengendalikan kesabarannya.

Oh ya, yang saya suka dari novel ini, penulis menyelipkan bebrapa nilai-nilai agama di dalamnya. Seperti Arsen yang seorang pilot walaupun sedang melakukan perjalanan udara , tetapi tidak pernah meninggalkan sholat. Arsen juga yang mengingatkan tanggungjawabnya sebagai suami terhadap istri dalam pandangan islam. Kemudian Ayla yang suatu ketika sholat istikhoroh. Dan mungkin masih ada lagi. Meskipun hanya terselip, tapi menurutku itu cukup untuk mengingatkan pembaca bahwa agama jangan ditinggalkan dalam kehidupan di dunia ini. Berikut kutipan dalam novel yang menunjukan Arsen selalu memandang segala masalahnya dengan  kacamata agamanya

“.... Yang lalu biarlah berlalu. Dengar... Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umat-Nya. Mengapa kita diberi cobaan? Karena Tuhan tahu kita bisa mengatasinya. Kita hanya perlu bersabar, berdo’a dan berserah”

“Jilbab itu untuk melindungi keindahan muslimah, bukan sebagai alat perhiasan. Karena kecantikan sesungguhnya bukan diukur karena kamu punya kulit putih, mulus, wajah cantik, rambut bagus, atau badan seksi. Tapi kecantikan abadi itu dilihat dari keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Jilbab bukan dipakai ketika kamu sudah berubah menjadi baik, tetapi untuk memperbaiki diri.”-519

“Anak itu kan titipan Tuhan. Kalau memang Tuhan menghendaki, penyakit atau kondisi apa pun bukan jadi penghalang untuk kita bisa memiliki anak, Sayang. Nggak ada yang bisa melawan takdir Allah.”- 533

 Aku nggak percaya akan sesuka ini sama novel ini. Karena dari cover sendiri, aku nggak tertarik. Aku adalah orang yang tidak menyukai cover dengan gambaran orang nyata di dalamnya, dan The Perfect Husband salah satu covernya. Tapi cover hanyalah cover. Don’t judge book by it’s cover. Dan that’s true. Aku boleh jadi nggak menyukai covernya, tapi isinya kusuka sekalii. Baper sekali membacanya.

Jadi, untuk kalian yang sangat sangat menyukai bacaan romance, sangat saya anjurkan untuk membaca novel ini. tapi hati-hati baper. Karena Mas Arsen sungguh akan membuatmu jatuh cinta. :”) Terakhir. Supaya kalian yakin untuk membaca buku ini, berikut aku berikan beberapa kutipan yang sangat sangat aku suka. Chek it out :

“Coba diubah gaya bicaramu itu, Ayla. Jangan suka melontarkan perkataan-perkataan yang tidak baik. Lama-lama aku tidak suka mendengarnya.”

“Lihat apa yang sepatutnya kamu lihat dan dengar apa yang sepatutnya kamu dengar.  Tutup mata dan telingamu untuk sesuatu yang akan merugikanmu”- 349

“Ayla, cinta itu akan datang karena terbiasa. Terbiasa lihat saya, terbiasa berduaan dengan saya, terbiasa bobo bareng dengan saya, dan terbiasa---“ 47

“Jangan sepelekan murkanya orang sabar dan kecewanya orang yang sudah menjaga, menyayangi dan mencintai kita dengan tulus. Karena perasaan orang yang sudah kecewa akan sulit diobati.”418

“Seseorang harus merasa kehilangan dulu baru menyesal, tapi giliran sudah menyesali perbuatannya, mereka justru sulit untuk mendapatkan kesempatan itu kembali.” 421

 “Banyak anak kecil yang selalu bercita-cita menjadi dokter, pilot, atau segala macamnya. Tetapi saat sudah besar ujung-ujungnya mereka hanya menjadi pegawai atau pengusaha. Itu semua karena mereka tidak menanamkan cita-cita tersebut di dalam hati dan akhirnya justru menjadi angan.”

“Aku harus jatuh bangun dulu, aku rela melakukan itu semua karena aku selalu mempercayai kalau semua direncanakan dengan baik dan bersungguh-sungguh, impianmu pati akan menjadi kenyataan”511


Dan itu dia review singkat dari aku. Terimakasih telah menyempatkan membaca. See you!

0 komentar:

Posting Komentar

Warung Blogger

Warung Blogger ">

Blogroll

Blogger Perempuan">
 
Friday's Book Corner Blogger Template by Ipietoon Blogger Template