Jumat, 31 Maret 2017

[Book Review] Remember Us by Idea Fina

Judul                                                     : Remember Us
Penulis                                                 : Idea Fina
Editor                                                   : Irna Gayatri D, Ardiansyah, Suci Amanda
Cover                                                    : Abdul Gafur
Penerbit                                              : Penerbit Ikon (Imprint Penerbit Serambi)
ISBN                                                      : 978-602-74653-3-6
Cetakan                                               : Cetakan 1, November 2016
Jumlah halaman                              : 474 halaman



*BLURB*
Seorang mantan drummer yang berprofesi sebagai dokter kembali ke Tanah Air. Ia dikejutkan oleh beberapa hal.
Pertama, kehadiran bocah laki-laki yang entah mengapa begitu mirip dengannya.
Kedua, gadis yang dulu berstatus sebagai pacarnya mengaku tidak mengingat apa pun tentangnya.
--
“For the love of my life, where are you? I miss you, miss you like crazy. Your sweet smile always appears in my dream. I will find you,..”

Di usianya yang ke 29 tahun, Randi Hilman yang sebelumnya berprofesi sebagai drummer dari band populer di Indonesia telah menjadi dokter spesialis anak. Hidupnya terlihat sempurna. Tampan, kaya, dan seorang dokter pula. Hanya saja kejadian 8 tahun lalu mengusik hidupnya. Kepergiannya untuk melanjutkan studi di Inggris, meninggalkan sebuah penyesalan dalam hidupnya. Ia kehilangan gadis yang baru dipacarinya selama beberapa hari. Ia sadar telah melakukan kesalahan besar. 8 tahun tidak berjumpa, tiba-tiba saja ia melihat gadis itu bersama seorang anak di rumah sakit tempatnya bekerja, sayangnya gadis itu malah mengaku tidak mengenalinya. Apakah gadis itu sudah benar-benar membenci Randi hingga tak mau mengingatnya lagi? Lalu, siapakah anak yang bersamanya itu?

            Cherisha, seorang orang tua tunggal dari putra yang berusia 7 tahun. Di usianya yang ke 26 tahun, Ia merasa selalu merepotkan keluarganya. 8 tahun lalu, Ia hamil dan tak mengetahui Ayah dari anaknya itu. Oleh karena itu, saat salah satu temannya menawari pekerjaan di sebuah rumah sakit, ia menerimanya. Ia ingin belajar hidup mandiri. Pekerjaannya itu kemudian mempertemukannya dengan seorang dokter yang memandangnya dengan cara lain.  Ia terlihat seperti telah mengenalnya lama. Dokter itu juga terlihat mencintai anaknya. Dalam lubuk hatinya, ia bahagia. Hanya saja ia tak boleh banyak berharap, ia harus segera memisahkan dokter itu dari putranya, sebelum mereka saling membutuhkan dan sulit dipisahkan.
Ini sulit. Tapi Cherisha harus melakukannya.
Kalau sudah seperti ini, Cherisha hanya menginginkan untuk mengingat siapa Ayah dari anak itu.
--

            “Cinta itu membutuhkan hati untuk mengingat, bukan pikiran.”

Kisah utama dari novel ini sebenarnya bercerita tentang seorang wanita yang kehilangan ingatannya. Dan seperti novel-novel lain, membaca kisah mengenai orang yang kehilangan ingatan cukup menguras emosi. Begitu pun membaca Remember Us ini. Sejak pertemuan Randi dan Cherisha –tokoh utama- aku dibuat geregetan bacanya. Gereget kenapa sikap Randi hanya seperti itu? Gereget karena tindakan tokoh tidak seseuai dengan yang aku harapkan.
Buku ini juga cukup membuatku nyesek, saat teka teki lama sedikit demi sedikit terbuka, rasanya sedikit nyesek. Ah saya ga bisa cerita banyak karena takut spoiler. Intinya, kalau saya jadi Cherisha saya juga akan merasa nyesek dan serba salah. Sedih karena tidak bisa mengingat kenangan lama.

“Dokter jatuh cinta sama Rendi juga?”
            “Kalau ada yang ngga jatuh cinta sama anak itu, berarti otak mereka nggak beres.”
            “Tapi... apa itu nggak terlalu cepat? Kalian kan baru mengenal beberapa hari.”
            “Apa ada teori yang mengatakan kalau kita harus mengenal seseorang dalam waktu yang lama dulu baru bisa mencintai orang tersebut?”

Dialog di atas, adalah salah satu dialog favoritku dalam buku ini. setuju degan pendapat Dokter Randi, nggak butuh lama untuk mencintai Rendi. Rendi sendiri adalah putra Cherisha. Rendi yang tak pernah mengenal ayahnya sejak lahir tak pernah menunjukkan kesedihannya kepada Bundanya, yang ada ia malah selalu menghibur dan menenangkan Bundanya. Ia selalu bersikap baik dan berusaha tidak membuat Bundanya khawatir. Ia selalu bisa membuat orang menyukainya, termasuk saya J
Hal lain yang menonjol dari buku ini adalah keluarga. Novel ini membuatku sadar betapa pentingnya peran keluarga. Bagaimana seharusnya sikap seorang keluarga saat salah satu anggota keluarganya melalukan sebuah kesalahan.

“Semua orang punya salah, dan hal itu biasa karena kita manusia. Yang tidak biasa adalah orang yang menyesali kesalahan yang diperbuatnya dan berusaha memperbaikinya. Dia.. saat ini sedang melakukannya dan kita harus mendukunya melakukan hal baik itu.”

Secara keseluruhan, aku menyukai buku ini. Hanya ada beberapa yang kurang sreg. Pertama, menurutku tokoh dalam novel ini terlalu banyak, teman, kakak sepupu, kakak ipar, bibi. Ah menurutku terlalu banyak. Walaupun penulis bisa menjelaskan dengan baik, hanya saja buatku terlalu banyak tokoh membuatku sedikit terganggu. Selain itu, buku ini alurnya berjalan sedikit lambat. Meski gereget sejak pertemuan kedua tokoh di awal bab, hanya saja di halaman halaman selanjutnya agak bosan karena terkesan lambat. Tapi tak usah khawatir, setelah melewati setengah dari buku ini. kamu akan benar-benar menikmatinya. Oh iya, ada beberapa kata yang typo dari buku ini. memang tidak mengganggu, hanya saja sebaiknya bisa lebih disempurnakan penulisannya.
Oh iya, aku suka sekali endinya. Sederhana tapi manis. Sukaaaa sekali.
Jadi untuk kalian yang suka novel dengan happy ending, yuk segera baca buku ini. Hati-hati jatuh cinta dengan sosok RendiJ

Regard,

Fridaliash


0 komentar:

Posting Komentar

Warung Blogger

Warung Blogger ">

Blogroll

Blogger Perempuan">
 
Friday's Book Corner Blogger Template by Ipietoon Blogger Template