Rabu, 09 Agustus 2017

[ Book Review ] The Chronicles of Audy : 21

[REPOST-pernah diikutsertasakan dalam Kontes Review Audy oleh Penerbit Haru}
Judul                                                     : The Chronicles of Audy : 21
Penulis                                                 : Orizuka
Editor                                                   : Tia Widiana
Cover desainer dan illustrator  : Bambang ‘Bambi’ Gunawan
Penerbit                                              : Penerbit Haru
ISBN                                                      : 602-774-237-2
Cetakan                                               : Cetakan kedua September 2014
Jumlah halaman                              : 308 halaman


*BLURB*                                                                         
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja
sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R.

Aku sempat berhenti,
tapi mereka berhasil membujukku untuk kembali.
Setelah member titel baru : “bagian dari keluarga”.

Di saat aku merasa semakin akrab dengan mereka,
pada suatu siang salah seorang dari mereka
Mengungkapkan perasaannya kepadaku

Aku tidak tahu harus bagaimana!

Lalu, seolah itu belum cukup mengagetkan
terjadi sesuatu yang tidak pernah
terpikirkan siapa pun.

Ini, adalah kronik dari kehidupanku
yang semakin ribet

Kronik dari seorang Audy.

---
                Masih berkisah tentang kehidupan Audy dan 4R.

                “Setelah Audy pergi kami langsung sadar kalau kehadiran Audy sangat penting bagi kami. Bukan sebagai pembantu ataupun babysitter tapi sebagai… bagian dari keluarga.”

                Setelah sempat berhenti dan meninggalkan rumah 4R, akhirnya Audy kembali tinggal bersama mereka, bukan sebagai babysitter atau pembantu, melainkan ‘bagian dari sebuah keluarga’. Meskipun begitu, bukan berarti Audy terbebas dari segala tugas rumah tangga. Ia tetap harus mengerjakan segala sesuatu seperti sebelumnya : memasak, membereskan rumah, tak lupa mengantar jemput Rafael.

                “Hidupku setelah ditembak praktisnya jadi tidak sama lagi. Aku jadi merasa canggung tiap kali berada seruangan dengannya. Belum lagi aku harus berakting seolah tidak terjadi apa-apa di depan saudara-saudaranya. Dan itu melelahkan.”

                Audy merasa ia semakin dekat dan lebih mengenal masing-masing karakter dari 4R hingga suatu hari secara tiba-tiba, satu diantara 4R mengungkapkan perasaan suka kepadanya. Audy tak tahu harus bersikap apa karena takut itu hanyalah sebuah jebakan atau candaan. Sikap yang dulu biasa dilakukan R tersebut pun dianggap berlebihan oleh Audy dan akhirnya yang terjadi adalah ia bersikap salah tingkah dan malah terlihat bodoh di depan R tersebut. Audy tak pernah benar-benar mengerti apa yang harus ia lakukan hingga kesalahpahaman terjadi dan membuat perang dingin diantara keduanya.  Masalah bukan hanya disitu, Rafael yang kelewat cerdas membuat Audy harus mengeluarkan kemapuan ekstra untuk mengurusnya : mengajarkan sopan santun dan memperdengarkan lebih banyak lagu anak-anak. PR cukup besar untuk Audy.

                “Kupikir hidupku sudah merupakan keajaiban tetapi apa yang terjadi kemarin adalah sesuatu yang benar-benar di luar jangkauan daya pikirku. ..Siuman setelah koma selama dua tahun lebih. Kenyataannya itu jauh lebih sulit dipercaya daripada ada miliaran galaksi di luar sana.”

                Seakan semuanya belum rumit. Masalah datang lagi menghampiri Audy. Dengan keajaiban-Nya Seseorang dari masa lalu 4R kembali hadir di tengah-tengah mereka. Seseorang yang dulu pernah membuatnya sadar bahwa Ia tidak boleh berharap lebih pada Regan. Seseorang yang jauh sebelum Audy mengenal 4R  sudah hadir menjadi bagian dari kehidupan 4R.  Ia tahu seharusnya Ia bahagia menyambut seseorang yang sangat penting bagi 4R. Namun apakah Audy bisa bahagia disaat keajaiban itu justru membuat Ia harus pergi meninggalkan 4R?

                “….Cuma aku yang terjebak dalam khayalan muluk menjadi ‘bagian dari keluarga’ sekelompok cowok-cowok lajang….. Pada akhirnya aku hanyalah orang asing”
--
            Sebelum membaca Reviewku tentang buku ini. baca juga yuk review buku pertamanya disini  

 Sebagai sekuel novel The Chronicles of Audy 4R novel The Chronicles of Audy 21 ini melakukan banyak pengembangan karakter di masing-masing tokoh sehingga membuat para pembaca bisa lebih mengenal karakter masing-masing tokoh. Regan satu-satunya tokoh yang menurutku paling jarang diceritakan. Mungkin banyak hanya saja sepertinya aku kurang menikmatinya entah mengapa. Yang mengejutkan justru datang dari Romeo dan Rex. Banyak kejadian yang membuat sisi gelap mereka tak terasa buruk lagi. Misalnya mengapa Romeo jarang keramas –ralat- mengapa Romeo keramas menggunakan sabun bayi dan memakai kaus kaki saat tidur. Mengapa Rex lebih memilih berada di kamar daripada menonton bola bersama ketiga saudaranya. Ternyata dibalik tingkah konyol Romeo dan sikap dingin Rex, ada sisi lemah mereka yang baru bisa dimengerti jika tahu alasannya. Rafael malah semakin menggemaskan. Kalau di novel sebelumnya ia lebih banyak bersikap layaknya orang dewasa di novel kedua ini sering kali Rafael bertingkah seperti anak kecil umumnya. Yang paling menggemaskan adalah saat beberapa kali kesempatan Rafael memeluk kaki Audy untuk alasan yang berbeda-beda. Itu… lucu sekaligus mengharukan.

                Tapiiii yang paling tak disangka dari novel ini adalaahhh… pengakuan perasaan salah satu R kepada Audy? Sebenernya pasti udah pada tahu kan siapa R itu? Tapi takut kelewat spoiler bagi yang belum baca hehe. Oke ini bener-bener mengejutkan dan berhasil buat aku baper alias bawa perasaan. Entah kenapa sepertinya aku terlalu mendalami karakter Audy karena perlakuan R  yang tak seberapa itu juga berhasil membuatku degdegan dan cengengesan sendiri.  Meminjam istilah Missy-sahabat Audy- Aku langsung meng-ship mereka. Oleh karena itu dibagian akhir novel saat keajaiban sekaligus konflik datang aku merasa sakit dan takut kalau R akan berpindah perasaan lagi pada masa lalunya.

                Kisah Audy dan salah satu R tersebut mendominasi di novel kedua ini dan aku tak keberatan sama sekali. Malah sangat menikmati. Bagian yang paling aku suka tentu saat pertama kali R ini mengungkapkan perasaan suka pada Audy. “Aku suka kamu” katanya. Aww. Selain kisah asmara Kejadian mengharukan juga tak luput didalamnya. Yang paling kuingat adalah saat Audy mengeramasi Romeo. Itu terdengar lucu sih tapi aku malah nangis saat membacanya karena kejadian itu membuat Romeo menceritakan masa lalunya saat Ibunya masih hidup. Cerita Romeo berhasil menghilangkan –sedikit- image jorok yang melekat dalam dirinya.  Rafael juga membuatku terharu saat Audy harus meninggalkan rumah 4R dengan gayanya sendiri Rafael membela Audy untuk tetap tinggal dengan alasan bagian dari keluarga.

                Pepatah yang mengatakan “Don’t judge the book by it’s cover” dalam novel ini terbukti banget! Kamu juga harus membuka lembaran-lembaran selanjutnya untuk mengetahui isi buku tersebut. Buku yang covernya bagus belum tentu isinya juga bagus. Sebaliknya buku yang covernya biasa saja atau terkesan buruk malah mengandung isi yang baik. Aku bukan sedang membicarakan buku ini btw! Aku bicara soal 4R1A : Audy yang terlihat konyol tapi sangat peduli, Regan yang terlihat gagah namun memikul beban berat dibelakangnya. Romeo yang dibalik penampilan urakan terdapat sisi yang lembut didalamnya. Rex yang terlihat jutek tapi butuh perhatian dan Rafael yang walaupun masih kecil tapi bisa mudah memahami.

Berbicara tokoh, Tokoh favorit di novel ini yang pasti R yang menyatakan perasaan pada Audy. Caranya menyukai seseorang yang beda dari yang lain itu lho bikin greget jadinya ngga membuat novel ini membosankan dan malah membuat aku penasaran ingin terus mengikuti perkembangan kisah asmara mereka. 

                Pokoknya buat kamu yang sudah baca The Chronicles of Audy seri pertama jangan lupa untuk baca buku ini juga. Karena kamu bakal dapat banyak kejutan yang tidak kamu sangka-sangka sebelumnya. Selain itu banyak kutipan menarik yang aku suka dari novel ini. Di antaranya :
… Namun bukankah keluarga seperti itu? Bertengkar, lalu berbaikan, begitu seterusnya?” halaman 50
“… Kadang… walaupun ada hal-hal yang menurutmu benar, lebih baik kamu simpan di dalam hati. Atau sampaikan dengan cara yang lebih baik.” Halaman 84
“Lagi pula, keluarga nggak semestinya punya perasaan suka, dalah artian suka, suka, kan?” halaman 114
Apa salahnya berharap? Berharap bikin kita lebih bersemangat hidup, kan? Tentunya, sambil disertai usaha yang konkret,” halaman 144
Kadang aku mengharapkan suatu hal, walaupun di saat yang sama, aku berpikiran sebaliknya untuk menghindari rasa sakit yang mungkin timbul jika aku tidak mendapatkannya. seringnya, aku tetap akan merasa sakit tanpa mengetahui bagaimana rasanya jika aku berpikiran positif.” 156
“……Kamu adalah seseorang yang bisa membuktikan, kalau keluarga itu bukan hanya orang-orang yang dihubungkan dokumen. Kamu adalah orang yang dengan ikhlas melakukan hal-hal yang hanya bisa keluarga lakukan, dan itulah kenapa, kamu adalah bagian dari keluarga ini.” 283-284
“Love is the desire for perpetual possession of the good.” 293
Kamu adalah entitas yang jadi kelemahan sekaligus kekuatanku; yang membuatku merasa lebih hidup.” 294
              
  Yap itulah review aku untuk novel kedua seri The Chronicles of Audy ini. Mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun hal lainnya. 4 dari 5 bintang untuk buku bernuansa biru ini yeay!
Regard

Fridalia

0 komentar:

Posting Komentar

Warung Blogger

Warung Blogger ">

Blogroll

Blogger Perempuan">
 
Friday's Book Corner Blogger Template by Ipietoon Blogger Template