*BLURB*
Hai. Namaku
Audy.
Umurku masih
22 tahun.
Hidupku
tadinya biasa-biasa saja
sampai aku
memutuskan untuk bekerja di rumah 4R.
Aku sempat
berhenti,
tapi mereka
berhasil membujukku untuk kembali.
Setelah
member titel baru : “bagian dari keluarga”.
Di saat aku
merasa semakin akrab dengan mereka,
pada suatu
siang salah seorang dari mereka
Mengungkapkan
perasaannya kepadaku
Aku tidak
tahu harus bagaimana!
Lalu, seolah
itu belum cukup mengagetkan
terjadi
sesuatu yang tidak pernah
terpikirkan
siapa pun.
Ini, adalah
kronik dari kehidupanku
yang semakin
ribet
Kronik dari
seorang Audy.
---
Masih berkisah tentang kehidupan
Audy dan 4R.
“Setelah Audy pergi kami langsung
sadar kalau kehadiran Audy sangat penting bagi kami. Bukan sebagai pembantu
ataupun babysitter tapi sebagai… bagian dari keluarga.”
Setelah sempat berhenti dan
meninggalkan rumah 4R, akhirnya Audy kembali tinggal bersama mereka, bukan
sebagai babysitter atau pembantu,
melainkan ‘bagian dari sebuah keluarga’. Meskipun begitu, bukan berarti Audy
terbebas dari segala tugas rumah tangga. Ia tetap harus mengerjakan segala
sesuatu seperti sebelumnya : memasak, membereskan rumah, tak lupa mengantar
jemput Rafael.
“Hidupku setelah ditembak
praktisnya jadi tidak sama lagi. Aku jadi merasa canggung tiap kali berada
seruangan dengannya. Belum lagi aku harus berakting seolah tidak terjadi
apa-apa di depan saudara-saudaranya. Dan itu melelahkan.”
Audy merasa ia semakin dekat dan
lebih mengenal masing-masing karakter dari 4R hingga suatu hari secara
tiba-tiba, satu diantara 4R mengungkapkan perasaan suka kepadanya. Audy tak
tahu harus bersikap apa karena takut itu hanyalah sebuah jebakan atau candaan. Sikap
yang dulu biasa dilakukan R tersebut pun dianggap berlebihan oleh Audy dan
akhirnya yang terjadi adalah ia bersikap salah tingkah dan malah terlihat bodoh
di depan R tersebut. Audy tak pernah benar-benar mengerti apa yang harus ia
lakukan hingga kesalahpahaman terjadi dan membuat perang dingin diantara
keduanya. Masalah bukan hanya disitu,
Rafael yang kelewat cerdas membuat Audy harus mengeluarkan kemapuan ekstra
untuk mengurusnya : mengajarkan sopan santun dan memperdengarkan lebih banyak
lagu anak-anak. PR cukup besar untuk Audy.
“Kupikir hidupku sudah merupakan keajaiban tetapi apa yang terjadi
kemarin adalah sesuatu yang benar-benar di luar jangkauan daya pikirku. ..Siuman
setelah koma selama dua tahun lebih. Kenyataannya itu jauh lebih sulit
dipercaya daripada ada miliaran galaksi di luar sana.”
Seakan semuanya belum rumit.
Masalah datang lagi menghampiri Audy. Dengan keajaiban-Nya Seseorang dari masa
lalu 4R kembali hadir di tengah-tengah mereka. Seseorang yang dulu pernah
membuatnya sadar bahwa Ia tidak boleh berharap lebih pada Regan. Seseorang yang
jauh sebelum Audy mengenal 4R sudah
hadir menjadi bagian dari kehidupan 4R.
Ia tahu seharusnya Ia bahagia menyambut seseorang yang sangat penting
bagi 4R. Namun apakah Audy bisa bahagia disaat keajaiban itu justru membuat Ia
harus pergi meninggalkan 4R?
“….Cuma aku yang terjebak dalam khayalan muluk menjadi ‘bagian dari
keluarga’ sekelompok cowok-cowok lajang….. Pada akhirnya aku hanyalah orang
asing”
--
Sebelum membaca Reviewku tentang buku ini. baca juga yuk review buku pertamanya disini
Sebagai sekuel novel The
Chronicles of Audy 4R novel The Chronicles of Audy 21 ini melakukan banyak
pengembangan karakter di masing-masing tokoh sehingga membuat para pembaca bisa
lebih mengenal karakter masing-masing tokoh. Regan satu-satunya tokoh yang menurutku
paling jarang diceritakan. Mungkin banyak hanya saja sepertinya aku kurang
menikmatinya entah mengapa. Yang mengejutkan justru datang dari Romeo dan Rex.
Banyak kejadian yang membuat sisi gelap mereka tak terasa buruk lagi. Misalnya
mengapa Romeo jarang keramas –ralat- mengapa Romeo keramas menggunakan sabun
bayi dan memakai kaus kaki saat tidur. Mengapa Rex lebih memilih berada di
kamar daripada menonton bola bersama ketiga saudaranya. Ternyata dibalik
tingkah konyol Romeo dan sikap dingin Rex, ada sisi lemah mereka yang baru bisa
dimengerti jika tahu alasannya. Rafael malah semakin menggemaskan. Kalau di
novel sebelumnya ia lebih banyak bersikap layaknya orang dewasa di novel kedua
ini sering kali Rafael bertingkah seperti anak kecil umumnya. Yang paling
menggemaskan adalah saat beberapa kali kesempatan Rafael memeluk kaki Audy
untuk alasan yang berbeda-beda. Itu… lucu sekaligus mengharukan.
Tapiiii yang paling tak disangka
dari novel ini adalaahhh… pengakuan perasaan salah satu R kepada Audy? Sebenernya
pasti udah pada tahu kan siapa R itu? Tapi takut kelewat spoiler bagi yang
belum baca hehe. Oke ini bener-bener mengejutkan dan berhasil buat aku baper
alias bawa perasaan. Entah kenapa sepertinya aku terlalu mendalami karakter
Audy karena perlakuan R yang tak
seberapa itu juga berhasil membuatku degdegan dan cengengesan sendiri. Meminjam istilah Missy-sahabat Audy- Aku
langsung meng-ship mereka. Oleh karena itu dibagian akhir novel saat keajaiban
sekaligus konflik datang aku merasa sakit dan takut kalau R akan berpindah
perasaan lagi pada masa lalunya.
Kisah Audy dan salah satu R
tersebut mendominasi di novel kedua ini dan aku tak keberatan sama sekali.
Malah sangat menikmati. Bagian yang paling aku suka tentu saat pertama kali R
ini mengungkapkan perasaan suka pada Audy. “Aku suka kamu” katanya. Aww. Selain
kisah asmara Kejadian mengharukan juga tak luput didalamnya. Yang paling
kuingat adalah saat Audy mengeramasi Romeo. Itu terdengar lucu sih tapi aku
malah nangis saat membacanya karena kejadian itu membuat Romeo menceritakan
masa lalunya saat Ibunya masih hidup. Cerita Romeo berhasil menghilangkan
–sedikit- image jorok yang melekat dalam dirinya. Rafael juga membuatku terharu saat Audy harus
meninggalkan rumah 4R dengan gayanya sendiri Rafael membela Audy untuk tetap
tinggal dengan alasan bagian dari keluarga.
Pepatah yang mengatakan “Don’t judge the book by it’s cover”
dalam novel ini terbukti banget! Kamu juga harus membuka lembaran-lembaran
selanjutnya untuk mengetahui isi buku tersebut. Buku yang covernya bagus belum
tentu isinya juga bagus. Sebaliknya buku yang covernya biasa saja atau terkesan
buruk malah mengandung isi yang baik. Aku bukan sedang membicarakan buku ini
btw! Aku bicara soal 4R1A : Audy yang terlihat konyol tapi sangat peduli, Regan yang terlihat gagah namun
memikul beban berat dibelakangnya. Romeo yang dibalik penampilan urakan
terdapat sisi yang lembut didalamnya. Rex yang terlihat jutek tapi butuh
perhatian dan Rafael yang walaupun masih kecil tapi bisa mudah memahami.
Berbicara tokoh, Tokoh favorit di novel ini yang pasti R yang menyatakan perasaan
pada Audy. Caranya menyukai seseorang yang beda dari yang lain itu lho bikin
greget jadinya ngga membuat novel ini membosankan dan malah membuat aku
penasaran ingin terus mengikuti perkembangan kisah asmara mereka.
“
… Namun bukankah keluarga seperti itu?
Bertengkar, lalu berbaikan, begitu seterusnya?” halaman 50
“… Kadang… walaupun ada hal-hal yang
menurutmu benar, lebih baik kamu simpan di dalam hati. Atau sampaikan dengan
cara yang lebih baik.” Halaman 84
“Lagi
pula, keluarga nggak semestinya punya
perasaan suka, dalah artian suka, suka, kan?” halaman 114
“Apa salahnya berharap? Berharap bikin kita
lebih bersemangat hidup, kan? Tentunya, sambil disertai usaha yang konkret,”
halaman 144
“
Kadang aku mengharapkan suatu hal,
walaupun di saat yang sama, aku berpikiran sebaliknya untuk menghindari rasa
sakit yang mungkin timbul jika aku tidak mendapatkannya. seringnya, aku tetap
akan merasa sakit tanpa mengetahui bagaimana rasanya jika aku berpikiran
positif.” 156
“……Kamu adalah seseorang yang bisa
membuktikan, kalau keluarga itu bukan hanya orang-orang yang dihubungkan
dokumen. Kamu adalah orang yang dengan ikhlas melakukan hal-hal yang hanya bisa
keluarga lakukan, dan itulah kenapa, kamu adalah bagian dari keluarga ini.” 283-284
“Love
is the desire for perpetual possession of the good.” 293
“Kamu adalah entitas yang jadi kelemahan
sekaligus kekuatanku; yang membuatku merasa lebih hidup.” 294
Yap itulah review aku untuk
novel kedua seri The Chronicles of Audy ini. Mohon maaf jika terdapat kesalahan
baik dalam penulisan maupun hal lainnya. 4 dari 5 bintang untuk buku bernuansa
biru ini yeay!
Regard
Fridalia
0 komentar:
Posting Komentar