[REPOST-Pernah diikut sertakan dalam Kontes Review Audy]
*BLURB*
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja
Sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah
4R
Dan jatuh hati pada salah seorang di
antaranya
Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini,
tapi kenapa cowok itu malah kelihatan
santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak
untuknya,
tapi dia bahkan tidak peduli
Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah
percintaan ini
Seperti biasa, muncul masalah lainnya
Tahu-tahu saja keluarga ini berada di ambang
perpisahan!
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai,
tapi,
aku bisa apa
Ini adalah kronik dari kehidupanku
yang masih saja ribet
Kronik dari seorang Audy
--
“Kalau
aku berkuliah di jurusan Psikologi dengan senang hati aku akan menulis skripsi
berjudul ‘Pengaruh Pernyataan Cinta Remaja 17 tahun terhadap Audy Nagisa’.
Sudah pasti aku akan dapat nilai A. aku bisa mempertaruhkan seluruh tabunganku
untuk itu.”
Audy
masih belum menyelesaikan skripsinya. Outline dan dosen pembimbing pun belum
jelas. Dari begitu banyak faktor penyebabnya tentu pernyataan anak ke-3
keluarga Rashad kepada Audy beberapa waktu lalu jelas menjadi salah satunya.
Meski Rex pernah menyebutkan alasannya tetap saja Audy tak mengerti mengapa Rex
bisa menyukai dirinya. Audy cukup bangga dan bahagia dengan perasaan Rex
terhadap dirinya hingga Ia menyadari terdapat sebuah jurang besar pemisah antara
keduanya. Audy dan Rex memiliki banyak perbedaan –selain usia- yang membuat Audy
merasa tak layak untuk Rex.
“Tadinya
saya pikir Rafael hanya lebih cerdas dari anak seusianya. Tapi setelah study tour kemarin saya sadar kalau Rafael tidak
sekedar cerdas. Dia gifted. Genius.”
Nampaknya
kedua orang tua 4R menurunkan gen yang luar biasa bagus kepada anak-anaknya karena
di usia Rafael yang baru akan menginjak usia 5 tahun Ia bisa menyelesaikan
permainan sains dalam waktu kurang dari 1 menit. Ia dengan lancar bisa membaca
dan menulis melampaui teman-temannya. Tak ada yang membuatnya penasaran di tempatnya
bersekolah. Dan ini membuatnya secara tak langsung dikeluarkan dari sekolah
dengan alasan sekolah tak bisa mengakomodasi kebutuhan Rafael. Meski Audy dan
ketiga Kakaknya telah mengetahui kemampuan Rafael yang tak biasa. keempatnya tetap saja terkejut dan tak
menyangka kemampuan Rafael sudah sejauh itu hingga membuat PAUD tak mampu
menerimanya.
“Namun
kemudian aku juga sadar kalau bukan itu yang membuatku hancur. Masalahnya
adalah Rex tidak menganggapku dalam pengambilan keputusannya. Dia sudah punya
rencana masa depan tanpa aku di dalamnya. Pendapatku tidak akan berarti. Maka
dari itu dia tidak akan repot-repot memberitahuku.”
Belum
selesai masalah percintaannya dengan R3 dan masalah akademik Rafael. Audy harus
menulis 1 masalah lagi dalam catatan kumpulan masalah yang harus diselesaikannya.
Tiba-tiba saja Rex mengumumkan bahwa Ia akan berkuliah di luar negeri
meninggalkan 3R lain. Parahnya Rex sama sekali tak melibatkan ketiga saudaranya
dan Audy dalam pengambilan keputusan ini. Tentu saja tindakannya itu membuat
kecewa yang lain. Di saat yang sama Regan mengumumkan bahwa Ia ditawari
pekerjaan di Jakarta dengan gaji yang jauh lebih besar. Gaji yang cukup untuk
memenuhi biaya Rex kuliah, biaya
Rafael sekolah di tempat yang mengakomodasi kemampuannya, biaya Maura-istri Regan- fisioterapi dan tentu biaya rumah tangga
lainnya. Tapi apakah mereka harus meninggalkan kota tempat tinggalnya sekarang
sekaligus peristirahatan terakhir kedua orang tua mereka demi memenuhi
kebutuhan keluarga? Apakah mereka juga harus meninggalkan Audy demi kepentingan
masing-masing?
“Karena
aku nggak tahu harus gimana tanpa kalian. Karena aku membutuhkan kalian di
sini.”
--
Baca juga :
Masalah.
Masalah. Masalah. Kak Orizuka bener-bener dehh!!Kasian kan Audy:”)) Penggunaan
sudut pandang orang pertama pelaku utama ini memudahkan kita untuk masuk ke
ceritanya dan merasa jadi Audy sungguhan. Jadi Audy yang punya masalah kok aku
yang kesel..
Oke
jadi di novel ke 3 seri The Chronicles of Audy ini kehidupan Audy semakin rumit
banget karena masalah datang tanpa henti. Dimulai dari perasaan Rex yang malah
membuat Audy bersusah payah supaya terasa layak untuk Rex,Rafael yang dikeluarkan dari sekolahnya karena kelewat jenius, Rex yang diterima beasiswa di luar
negeri dan Regan yang tiba-tiba dapat tawaran pekerjaan di luar kota. Oh 4R
kenapa kalian selalu menyusahkan hidup Audy.... Tapi it’s okay itu malah buat novel ini berasa(manis, asem, asin, pahit) banget. Walaupun konfliknya terlihat
nggak cukup besar tapi sangat berhasil membuat aku ingin terus nyelesain novel
ini sampai akhir sambil melafal dalam hati jadi-ini-gimana-kelanjutannya- saking
penasarannya.
Berbeda
dengan novel sebelum-sebelumnya yang banyak menyuguhi adegan konyol yang membuatku
banyak tertawa. Novel ini lebih banyak berisi kejadian serius. Meskipun begitu
aku tetap sangat menikmatinya. Adegan favorit aku di novel ketiga ini cukup
banyak. Pokoknya setiap interaksi Audy-Rex dan atau Audy-Romeo aku
sukaaaaaaaaa. Meskipun Rex di novel ini lebih banyak ngeselinnya tapi tetap aja
bagian Audy-Rex ini bagian yang aku tunggu-tunggu. Satu adegan yang bikin aku
kesel banget yaitu saat Rex dengan entengnya bilang “Kamu belum ada di rencana masa
depan aku” oke itu jahat banget. Lebih jahat dari perlakuan Rangga terhadap
Cinta *eh. Tapiii akibat tindakan super duper nyebelin Rex terbitlah sikap
malaikat Romeo. Dan itu manis banget. Romeo yang nungguin Audy nangis di depan
kosannya. Romeo yang ngajak Audy Party Ronde untuk menumpaskan kegalauan Audy.
Romeo yang anter Audy ke kosan. Tindakan kecil sihh tapi manis banget kalau
menurut aku. Ngomong-ngomong, Kak
Orizuka lewat Romeo buat aku ingin ke
Jogja buat nyobain ronde. Hhhhh.
Dari
paragraph di atas aku bisa memutuskan kalau Tokoh favorit di novel ke tiga seri
Audy ini jatuh pada Rex dan Romeo! Jangan paksa aku untuk milih karena aku
nggak bisa!! Walau Rex dingin dan keliatannya nggak peduli tapi aku jatuh cinta
pada Rex dengan wangi papermintnya,
Rex dengan kaus v-neck dan tulang selangkanya, Rex dengan senyum samarnya,
dan Rex yang nggak punya pertanyaan lain selain “skripsi?” , Rex si anak ketiga yang selalu memunggungi Audy tiap masuk
kamarnya. Rex yang katanya suka Audy tapi malah buat Audy kecewa dengan
tindakannya. Aku juga jatuh hati pada
Romeo dengan banyak kekurangan dan sedikit kelebihannya haha. Romeo seorang gamer, hacker etc. Romeo yang memiliki
banyak trauma. Romeo yang jadi idola Ibu-ibu. Romeo yang humoris dan selalu
sukses hibur Audy. Oke itu cukup untuk menjelaskan kalau aku suka sekali dengan
merekaaaaaa(dibaca panjang)!
Meski
aku sangat menyukai Rex dan Romeo bukan berarti aku melupakan Regan dan Rafael.
Mereka juga sosok yang tak kalah keren! Mengikuti kata-kata Regan yang kemudian
ku sunting, Ingat! Rex dan Romeo
hanya 2/4. Ada 2/4 lagi untuk melengkapi kisah ini menjadi 4/4!
Terakhir..
ini dia kutipan-kutipan yang berhasil aku dapatkan dari buku dengan garis
pinggir ungu ini :
“Cinta membuat orang tergenius sekalipun
menjadi gila, ingat? Jadi, dikira-kira saja apa yang bisa cinta lakukan
terhadap orang simple sepertiku!” halaman 20
“Nggak ada yang nggak mungkin. Kamu hanya
harus berusaha lebih keras lagi.” Halaman 28
“Keluarga saling membantu satu sama lain,
kan?” halaman 103
“Mungkin kamu tidak akan pernah jadi seperti
dia . tapi jangan biarkan itu jadi alasan…. Untuk berhenti berusaha.” Halaman 167
“Selama bareng aku, aku nggak akan membiarkan
kamu stress.”
“Mas harus menghadapi kenyataan, kalau yang
namanya hidup itu nggak stagnan. Seperti kata Heraclitus, perubahan adalah
satu-satunya hal yang tetap. Sesuatu yang nggak bisa dihindari. Selamanya Mas
nggak akan berkembang kalau terus-terusan hidup di zona nyaman.” Halaman 252
“Nggak ada salahnya berharap, selama disertai
usaha yang konkret.” Halaman 256
“Nangis hanya untuk yang lemah” halaman 257
Oh
i“Kamu
hanya harus berhenti menganggap kamu nggak tertolong. Jangan meremehkan diri
sendiri. Aku yakin kamu bisa.” Halaman 276
ya hampir lupa, di penghujung novel ini ada pernyataan Romeo yang membuat aku shock dan ini berhasil membuat aku
penasaran pakai sekali apa maksudnya. Ini artinya harus baca novel ke empat
secepatnya. Siappp!
5
bintang buat TCoA 4/4 iniii. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
pengetikan, ejaan, atau perkataan aku yang aku sampaikan dalam tulisan ini. Review
ini aku tulis murni berdasarkan pendapatku sendiri. Terimakasih.
Fridalia
0 komentar:
Posting Komentar