Selasa, 01 Agustus 2017

[Book Review] Thank You - Adara Kirana

Judul                                                     : Thank You
Penulis                                                 : Adara Kirana
Penyunting                                        : Yooki
Proofreader                                      : Seplia
Desainer sampul                             : bebekterbang
Lay out  sampul                               : @fadiaaa_
Penerbit                                              : Penerbit Inari
ISBN                                                      : 978-602-60443-9-6
Cetakan                                               : Cetakan pertama, Juni 2017
Jumlah halaman                              : 210 halaman

*BLURB*
Adelia dan teman-teman punya sebuah permainan.
Sebuah laleng bekas diisi berbagai tantangan.
Yang mendapatkan kertas itu harus melaksanakan tantangannya, dan diakhiri dengan ucapan “Terima Kasih”.
Tantangan itu sekedar iseng, tapi saat Rafa menantang Adelia untuk curhat dan merekam perasaannya di ponsel Rafa tentang cowok yang ia taksir, Adelia kebingungan.
Yang Rafa tahu, Adelia naksir Askar.
Yang Rafa dan Adelia tahu, Askar naksir cewek lain.
Yang Rafa tidak tahu, Adelia sebenarnya naksir Rafa
 ***
“Nama kalengnya apa?”
“Gimana kalau Thank You? Soalnya kan, setiap habis dare, kita bilang terima kasih.”
“Gara-gara kamu baru belajar bahasa Inggris, ya, jadinya pakai bahasa Inggris namainnya?
“Iya. Enggak apa-apa, kan? Soalnya aku suka lupa bahasa Inggris-nya terima kasih. Suka ketuker sama kata lain,”
“Kata apa?”
“I miss you. Artinya aku kangen kamu.” – halaman 14

Thank You ternyata merupakan nama sebuah kaleng. Kaleng bekas berisi kertas-kertas tantangan. Setiap orang yang mengambil kertas itu harus melaksanakan tantangan yang ada didalamnya, kemudian diakhiri dengan mengucapkan terima kasih.
Sejak kecil, Adel dan Rafa tak pernah absen memainkan kaleng tersebut. Secara bergiliran mereka mengambil kertas didalamnya lalu melaksanakan tantangan yang tertulis. Tak lupa diakhiri dengan ucapan terima kasih.
Hingga kini, mereka telah memasuki Sekolah Menengah Atas, kaleng tersebut tetap mereka mainkan. Bedanya, kini mereka memiliki sahabat-sahabat baru yang juga ikut memainkannya.

“....Kalau dia sampai tahu lo udah bohongin dia, lo pikir, apa yang bakal dia rasain? Kalau gue sih, bakal MAKELAR-Marah Kecewa Lalu Ragu-sama lo. Gu enggak bakal percaya lagi sama lo.” – halaman 148

Seperti persahabatan kebanyakan, persahabatan Adel, Rafa dan ke-empat kawan mereka juga tak luput dari pertikaian. Berbagai masalah datang menguji persahabatan mereka, dimulai dari pengkhianatan, cinta bertepuk sebelah tangan, dan cinta diam-diam.
Persahabatan yang terdiri dari 6 remaja itu pun goyah. Satu demi satu memilih pergi, hingga menyisakan kembali Adel dan Rafa.
Parahnya, disaat yang sama, Rafa sedang dekat dengan perempuan yang ia suka. Akibatnya selain merasa cemburu, adel yang menyukai Rafa ini juga merasa kesepian. Teman-teman yang biasa menemaninya tak ada lagi disampingnya.

“Bukan maksudnya gue bakal berubah drastis kayak yang lainnya. Tapi, lo kan nggak mungkin mengharapkan gue buat slalu ada buat lo. Gue juga punya hidup dan nggak selamanya di hidup gue ada lo—“ – halaman 163

--


Thank You adalah buku pertama Adara Kirana yang aku baca. Jujur, awalnya aku tak menaruh ekspektasi apapun terhadap buku ini, dan setelah mulai membaca, ternyata ceritanya ringan dan mengalir begitu saja. Aku sangat sangat menikmatinya.
Yang ku sukai dari buku ini, selain ceritanya mengalir, aku juga suka dengan tokoh-tokonya. Karakter yang dibangun penulis sangat kuat dan konsisten, sehingga para tokoh bisa melekat diingatan pembaca.
Ada 6 tokoh utama dalam buku ini. Adel yang agak tertutup, Rafa yang sok tahu, Askar dengan akronim konyolnya, Gilang dengan jalan tengahnya, Hana yang keibuan, dan Putri yang paling senang dinyanyikan lagu khusus oleh orang lain.
Dari keenam tokoh itu, aku menaruh perhatian besar kepada Askar, akronimnya itu lho..selalu buat ketawa. Dalam situasi santai maupun serius, selalu ada aja akronim yang kadang-kadang malah ngga nyambung, tapi sukses bikin aku ketawa.

“Karena gue temen lo. Temen dari kecil. Lo enggak bisa suka sama gue. Pokoknya, deket sama gue itu enggak dihitung. Askar cowok pertama yang deket sama lo,” –halaman 43

Kutipan diatas adalah kutipan terbaper dalam buku ini. Jadi ceritanya itu Rafa lagi ngomong sama Adel, dan rasanya sedih banget dalam posisi Adel yang naksir Rafa eh malah dikasih kata-kata begitu. Yaa emang pada dasarnya aku suka dengan kisah friend zone. Jadi dapet scene dikit tentang friend zone aku langsung baper, huhu.
Selain kisah ‘friend zone’ antara Rafa dan Adel, enggak ada bagian khusus yang menjadi favoritku dalam buku ini, justru banyak yang membuatku kesal. Kesal disini dalam artian bagus yaa, tandanya Adara mampu menyampaikan dengan baik ceritanya, sehingga aku sebagai pembaca bisa kesal karena terbawa suasana. Jadi, banyak sekali tindakan para tokoh yang membuatku kesal, karena aku fikir itu sangat kekanak-kanakan. Tapi, setelah membaca sampai habis buku ini, kekesalanku hilang. Semuanya terbayar oleh ending yang begitu WOW. Ku sukaaaa. Serius aku suka.

                Dengan jumlah 210 halaman, buku ini nggak banyak memiliki kekurangan baik dari cerita maupun tulisan, entah aku yang kurang peka atau bagaimana, tapi aku hanya menemukan kejanggalan di halaman 118. Disana tergambarkan chat antara Adel dan kawan-kawan, disana terdapat nama Gilang, hanya saja dari perkataannya itu sepertinya bukan Gilang melainkan Putri, karena dikalimat sebelumnya dikatakan bahwa Gilang telah meninggalkan obrolan dari group chat tersebut. Selain itu mulus-mulus saja sih aku baca.

Overall, aku suka (banget) dengan buku ini. Karakternya kuat, ceritanya mengalir, dan endingnya mengejutkan. Banyak pelajaran yang bisa diambil, khususnya menyangkut sikap kita trhadap sahabat. Dimana kita harus mengendalikan sisi individualis kita untuk kepentingan bersama. Terakhir aku tutup dengan salah satu kutipan di halaman 91 :

“Tapi memang begitulah perubahan—dia tidak mau repot-repot menunggu kita.”

Untuk kalian yang senang membaca kisah persahabatan remaja yang manis dan ringan. Novel ini jangan sampai terlewat untuk dibaca. Karena aku juga enggak ragu untuk memberi 4,5 bintang untuk buku ini. Adara, mulai detik ini aku mengidolakanmuu!!

Regard,
Fridalia
01-08-2017



0 komentar:

Posting Komentar

Warung Blogger

Warung Blogger ">

Blogroll

Blogger Perempuan">
 
Friday's Book Corner Blogger Template by Ipietoon Blogger Template