Blurb
Sahabat bukanlah guru walau sering
memberi petuah,
Bukan juga orangtua meski selalu
menasehati,
Bukan pula pelawak kendati kerap
mengukir tawa.
Seorang sahabat akan marah seperti
ayah, peduli seperti ibu, kadang mengganggu seperti kakak,
Dan sering menyebalkan seperti adik.
Tapi, tulus menyayangi kita lebih dari kekasih.
Bersahabat baik, Queen dan Nora adalah
dua pribadi berbeda. Queen yang penuh tanya dan Nora yang penuh ilmu, membagi
kisah mereka tentang pentingnya persahabatan. Bahwa bersahabat bukan hanya
tentang tertawa bersama, tetapi juga tentang saling mengingatkan
---
Sahabat harganya mahal, Mahal banget.
Bayarnya pake kepercayaan dan rasa sayang
satu sama lain. Dan jika ada yang berusaha curang, biar saja. Biar alam semesta
yang menghajarnya.
---
“Aku selalu bodoh jika curhat
padamu,Nora.”
“Kita sama-sama belajar Queen.
Curhatanmu selalu jadi pengingatku,kok. Penguat keyakinan juga.---“ –halaman 29
Quennora merupakan nama 2 tokoh utama
dalam buku ini, yaitu Queen dan Nora. Meskipun memiliki karakter yang sangat
berbeda, bahkan bisa dikatakan bertolak belakang keduanya bersahabat baik,
mereka selalu menempel seperti perangko.
Queen merupakan gambaran gadis masa
kini ; menyukai lagu-lagu barat, tertarik dengan hiburan, dan mengidolakan
artis-artis korea. Meski begitu, Queen ini sangat kritis dan selalu penuh
tanya. Ia juga tak pernah keras kepala, dan selalu mau menerima nasihat
sahabatnya.
Sedangkan Nora, adalah seorang gadis
dengan pribadi yang pandai dan sabar. Ia tak pernah berburuk sangka dan selalu
memandang segala sesuatu dalam sisi baiknya. Nora ini memang sosok sahabat
idaman. Ia akan menasihati sahabatnya dengan cara lembut tetapi tepat sasaran.
Memiliki karakter yang berbeda, tak lantas
menghalangi Queen dan Nora untuk bersahabat.
Malah perbedaan itu mereka jadikan pelengkap atas kekurangan
masing-masing.
Queen yang kritis dan penuh tanya akan merasa
lengkap dengan adanya Nora yang selalu menjawab pertanyaan pertanyaanya. Nora
yang memiliki pengetahuan lebih, merasa perlu mengingatkan Queen jika
sahabatnya itu bertindak tidak sesuai ajaran.
“Jika kalian tidak menemukan aku di surga maka tanyakanlah tentang aku
kepada Allah. Ucapkan : “Wahai Tuhan kami, hamba-Mu 9fulan0 dulu dia pernah
mengingatkan kami untuk mengingat Engkau. Masukkanlah bersama kami di Surga-Mu”
– [ucapnya sambil menangis....] – Imam Ibnul Qayyim Al-Jauiyyah
Berisi 40 bab, buku ini
menyajikan kutipan-kutipan menarik di setiap pembukaan babnya. Entah itu
terjemahan ayat suci Al-Qur’an, Hadist Nabi, Riwayat-riwayat, ataupun kutipan
dari beberapa buku. Dari keseluruhan, bab berjudul “Whould It BeYou?” menjadi
bagain favoritku. Berikut ini kutipan dari bab tersebut :
“Aku juga belum tahu di mana aku akan ditempatkan Queen. Itulah kenapa aku
selalu berharap sahabat-sahabatku mengerjakan amallan ibadah mereka engan benar
dan tepat waktu”
“Kau tahu,Queen, mungkin saja aku di neraka, dan sahabatkulah yang di
surga...”
“Mungkin saja aku di neraka nantinya, tapi setidaknya jika kau di surga,
kau bisa minta pada Allah untuk mengeluarkanku dari sana,Queen..”- halaman
164-165
Bagian ini sukses
membuatku menitikan air mata. Membayangkan sahabatku berkata demikian rasanya
sesak. Sungguh sulit didapatkan di masa kini seseorang yang mengajakmu pada
kebahagiaan akhirat.
"Jadi
tidak usah sebut nama? Jadi biarkan Allah yang menetapkan ketetapan baik-Nya
untuk kita? Tugas kita berdoa meminta
yang baik, bukan menyebut nama? " -halaman 188
Selain itu juga ada
bagian lain yang menarik perhatianku, yaitu tentang perasaan. Perkara perasaan antara lawan jenis memang
selalu menjadi bahasan menarik, tak
terkecuali bagi Queen dan Nora. Queen
begitu terharu dan tersipu ketika ada teman laki-lakinya membuat status tentang
seseorang yang namanya selalu disebut dalam do'anya. Queen fikir itulah yang dinamakan Cinta dalam
Diam : Tidak menunjukan dan mengungkapkan,
tapi menyebut namanya dalam do'a.
Tapi ternyata fikiran itu salah, dan lagi-lagi Nora memberikan
pengetahuan baru bagi Queen, juga aku
sebagai pembaca. Cinta dalam Diam ternyata bukan ketika kita menyebut nama si
'dia' dalam do'a kita, melainkan cukup meminta yang terbaik kepada Allah,tapi
tidak menyebut namanya.
Ada bagian menarik dalam bab ini, yaitu
ketika Nora berkata :
"Tahu
tidak, kebaikan yang sedang kita lakukan
secara kontinu ini, bisa jadi, karena
didukung oleh doa pria yang nantinya akan menjadi pasangan hidup kita. Pria yang entah siapa, yang tidak kita kenal. Dia tak tahu nama kita, pun kita tak tahu namanya. Dan meski persenannya kecil, mungkin atas doanya ada sekian persen yang
menjadi sokongan. Mungkin karena lantunan mesranya pada Sang Khalik, meminta agar istrinya nanti adalah istri nan
gemar ilmu Islam, makannya Allah tumbuhkan semangat dalam diri kita untuk terus
menggali ilmu. Banyak kemungkinan, dan kita tak pernah tahu, "-halaman 188
Dulu nggak pernah berifkir sampai sini. Do’a ya do’a aja. Tapi setelah baca
ini jadi terharu sekaligus termotivasi. Terharu karena siapa tau saat aku
ibadah beberapa persenya dikarenakan dari do’a si ‘dia’, dan termotivasi untuk
selalu mendo’akan si ‘dia’ agar dia yang entah berada dimana selalu berada
dalam ketaatan kepada Allah. Hehe
Kembali lagi ke Queen dan Nora. Karakter keduanya merupakan gambaran remaja
saat ini, dimana banyak remaja yang mengikuti budaya Korea termasuk bahasanya.
Beberapa kali Queen dan Nora mengucapkan kalimat dalam bahasa Korea, seperti
‘eottokhajo””Geuraesseo!”, Bagi aku yang senang menonton drama Korea, tentu
kalimat-kalimat seperti itu sudah ku pahami, sehingga saat membacanya sama
sekali tidak mengganggu. Tapi alangkah lebih baik jika ucapan seperti itu juga
disertai arti dengan menggunakan catatan kaki di bagian bawah halaman, sehingga
orang-orag yang tidak mengerti menjadi tahu dan tidak merasa terganggu dengan
dialog seperti itu.
Terlepas dari itu, aku sangat menyukai buku ini. Buku ini banyak memberikan
pengetahuan baru bagiku. Aku juga suka dengan penulisannya. Pemilihan font dan
spasinya terasa pas, pengetikannya pun mulus, aku tidak menemukan typo. Hal hal
seperti ini justru membuat pembaca merasa nyaman dalam membacanya.
Jadi, nggak ada alasan lagi untuk tidak membaca buku ini. Isinya bermanfaat, penulisannya rapih, dan pokoknya sangat rekomended!!
28-08-2017
Fridaliash