Judul :
ONE
Penulis :
Sarah Crossan
Penerjemah : Airien Kusumawardani
Pemeriksa Bahasa : Brigida Ruri
Penyunting : Prisca Primasari
Penyelaras Aksara : Titish A.K
Design Cover : Chyntia YanethaJesslyn Effendy
Penerbit : Penerbit Spring
ISBN :
978-602-60443-1-09
Cetakan :
Cetakan pertama, Februari 2017
Jumlah halaman : 416 halaman
*BLURB*
Dua saudari.
Dua hati. Dua mimpi. Dua kehidupan. Satu tubuh.
Grace dan
Tippi adalah kembar siam, tubuh mereka menyatu dari pinggang ke bawah. Mereka mengalahkan
ta kdir dengan terus hidup sampai berumur enam belas tahun.
Mereka membagi
segalanya satu sama lain, tidak bisa membayangkan berpisah. Bagi mereka,
berpisah adalah sebuah tragedi.
Namun,
sesuatu terjadi pada mereka. Sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan
sebelumnya..
--
“Jadi begini, aku dan Tippi bukan anak yang bisa kau
sebut normal—bukan apa yang sering kau lihat setiap hari atau hari kapan pun.” Halaman 9
Grace dan
Tippi adalah kembar siam. Mereka punya dua kepala, dua jantung, dua set
paru-paru dan ginjal, empat tangan dan sepasang kaki yang berfungsi sepenuhnya.
Usus mereka awalnya terpisah lalu menyatu. Mereka termasuk ke dalam kembar siam
tipe Ichiopagus tripus.
Di usia 16
tahun, Mom memutuskan untuk menyekolahkan Tippi dan Grace di sekolah umum
setelah sebelumnya selalu menyekolahkan mereka di rumah. Mungkin bagi sebagian
orang ini hal biasa. Tapi bagi Grace dan Tippi ini mengerikan.
“Aku tahu terlalu berlebihan untuk meminta semua orang
menerima kami—atau bahkan untuk tidak mengganggu kami. Kemarin kami hanya
beruntung dan hari ini realita sudah datang.” Halaman 88
Sekolah ternyata
tidak seburuk yang dibayangkan. Disana, mereka bertemu dua orang teman yang
tulus ingin berteman. Yang tidak memendang mereka dengan jijik, yang tidak
memandang mereka dengan ngeri, yang tidak memandang mereka kasihan. Dua orang
itu Yasmeen dan Jon. Dua orang yang membuat mereka nyaman berada di sekolah,
dua orang yang membuat Grace dan Tippi melakukan hal-hal baru dalam hidupnya.
“Kalau aku punya pistol, aku bisa merampok bank. Aku bisa
menodongkan pistol ke wajah petugas kasir lalu mnuntut setumpuk uang kemudian
melarikan diri menggunakan Maserati curian.” halaman 227
Kembar siam
yang dialami Grace dan Tippi ini juga mempengaruhi kondisi finansial keluarga
mereka. Mom bekerja keras, Dad putus asa mencari pekerjaan disana sini, dan
Dragon –adik perempuan mereka juga harus rela membantu mencari penghasilan di
tahun awalnya berada di sekolah menengah atas. Kondisi tersebut membua Grace
dan Tippi merasa bersalah, karena diantara anggota keluarganya, hanya merekalah
yang tidak menghasilkan.
“Kalau aku bukan kembar siam mungkin saat ini aku sudah
mati mendadak.”
16 tahun
bersama. Grace dan Tippi bisa hidup bahagia meski terkadang harus mengalah dan
menyimpan ego masing-masing. Hingga suatu hari, tubuh Tippi ambruk. Dan disitulah
awal mula tragedi yang mengerikan terjadi. Sesuatu yang belum pernah mereka
bayangkan sebelumnya.
--
Jika kalian
membaca postingan saya disini, kalian pasti mengetahui kalau novel ONE ini
merupakan wish list pertama saya di bulan April, dan alhamdulillah akhirnya
saya bisa membacanya, hihi *happy*
Seperti yang
kalian tahu, novel ini bercerita tentang dua orang kembar siam. Bagaimana cara
mereka menjalankan hidup dengan tubuh bagian bawah menyatu. Awalnya saya merasa
bingung karena struktur di novel ini
berbentuk seperti puisi. Terdapat judul di setiap potongan kisah. Dan memiliki
bentuk paragraf yang unik. Saya baru tahu kalau yang seperti ini adalah verse.
Dikisahkan dari
sudut pandang Grace, membuat kita bisa lebih mengetahui rasanya menjadi kembar
siam. Tentu ada suka dan dukanya. Mereka sering mendapatkan tatapan jijik dan
kasihan dari orang lain, tapi mereka selalu bahagia karena bisa menjalankan
aktifitas bersama, mereka tidak pernah merasa sendiri. Membaca novel ini
membuat saya berurai air mata. Entahlah, walaupun Grace tidak banyak mengeluh
tentang kondisi tubuh mereka, tapi rasanya sedih membayangkan menjadi mereka. Mereka
sulit memiliki privasi, mereka seringkali harus mengalah dan menekan ego
masing-masing. Mereka sulit untuk berkegiatan seperti orang kebanyakan.
Grace dan
Tippi beruntung. Mereka memiliki orang-orang yang mau menerima mereka. Grammie,
Mom, Dad, Yasmeen dan Jon – teman mereka di sekolah- dan Dragon, adik perempuan
mereka yang seorang balerina, dialah tokoh favorit saya. Saya sungguh salut
dengan Dragon. Ia sama sekali tak pernah malu dan sedih memiliki kakak yang
berbeda dari orang kebanyakan. Justru ia selalu mendukung kedua kakanya. Ia selalu
membantu dan mencoba membahagiakan mereka. Bahkan ia juga rela bekerja demi
membantu meringankan beban keluarga mereka. pokoknya saya sangat sangat salut
dengan Dragon. Rasanya ingin memeluk Dragon dan mengucapkan terimakasih. :”””)
“Aku bahagia. Tapi aku juga sangat takut. Bagaimana kalau
aku terbangun dan kau tidak ada? Aku tidak ingin bangun tanpamu.”
Banyak sekali
pesan yang bisa saya ambil dari buku ini. Salah staunya peringatan untuk kita
selalu bersyukur. Sungguh rasanya saya sangat malu. Seringkali, saya masih
mengeluh karena kondisi tubuh saya yang kurus dan pendek. Tapi seharusnya saya
bersyukur saya masih memiliki tubuh yang utuh dan tidak berbagi. Grace dan
Tippi memang kisah fiksi, tapi tentu kita tahu, di dunia nyata kasus bernama
kembar siam itu ada. Dan saya tidak bisa membayangkan jika saya mengalami itu.
jadi teman, bersyukurlah atas apa yang Allah berikan. Masih ada diluar sana
orang yang kurang beruntung di banding kita. :”””
Sekali lagi,
novel ini membuat saya berurai air mata. Tapi di bagian-bagain terakhirlah
puncak saya benar-benar menangis. Kisah ini terlalu menyakitkan, tapi terlalu
sayang untuk dilewatkan. Jadi saya sarankan kalian untuk membaca buku ini.
sungguh, kalian harus membacanya.
Regard.
Fridalia
03/05/2017
0 komentar:
Posting Komentar