Rabu, 03 Mei 2017

[Book Review] ONE - Sarah Crossan


Judul                                                     : ONE
Penulis                                                 : Sarah Crossan
Penerjemah                                       : Airien Kusumawardani
Pemeriksa Bahasa                          : Brigida Ruri
Penyunting                                        : Prisca Primasari
Penyelaras Aksara                          : Titish A.K
Design Cover                                     : Chyntia YanethaJesslyn Effendy
Penerbit                                              : Penerbit Spring
ISBN                                                      : 978-602-60443-1-09
Cetakan                                               : Cetakan pertama, Februari 2017
Jumlah halaman                              : 416 halaman
*BLURB*
Dua saudari. Dua hati. Dua mimpi. Dua kehidupan. Satu tubuh.
Grace dan Tippi adalah kembar siam, tubuh mereka menyatu dari pinggang ke bawah. Mereka mengalahkan ta kdir dengan terus hidup sampai berumur enam belas tahun.
Mereka membagi segalanya satu sama lain, tidak bisa membayangkan berpisah. Bagi mereka, berpisah adalah sebuah tragedi.
Namun, sesuatu terjadi pada mereka. Sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya..
--
“Jadi begini, aku dan Tippi bukan anak yang bisa kau sebut normal—bukan apa yang sering kau lihat setiap hari atau hari kapan pun.” Halaman 9

Grace dan Tippi adalah kembar siam. Mereka punya dua kepala, dua jantung, dua set paru-paru dan ginjal, empat tangan dan sepasang kaki yang berfungsi sepenuhnya. Usus mereka awalnya terpisah lalu menyatu. Mereka termasuk ke dalam kembar siam tipe Ichiopagus tripus.
Di usia 16 tahun, Mom memutuskan untuk menyekolahkan Tippi dan Grace di sekolah umum setelah sebelumnya selalu menyekolahkan mereka di rumah. Mungkin bagi sebagian orang ini hal biasa. Tapi bagi Grace dan Tippi ini mengerikan.

“Aku tahu terlalu berlebihan untuk meminta semua orang menerima kami—atau bahkan untuk tidak mengganggu kami. Kemarin kami hanya beruntung dan hari ini realita sudah datang.” Halaman 88

Sekolah ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Disana, mereka bertemu dua orang teman yang tulus ingin berteman. Yang tidak memendang mereka dengan jijik, yang tidak memandang mereka dengan ngeri, yang tidak memandang mereka kasihan. Dua orang itu Yasmeen dan Jon. Dua orang yang membuat mereka nyaman berada di sekolah, dua orang yang membuat Grace dan Tippi melakukan hal-hal baru dalam hidupnya.

“Kalau aku punya pistol, aku bisa merampok bank. Aku bisa menodongkan pistol ke wajah petugas kasir lalu mnuntut setumpuk uang kemudian melarikan diri menggunakan Maserati curian.” halaman 227

Kembar siam yang dialami Grace dan Tippi ini juga mempengaruhi kondisi finansial keluarga mereka. Mom bekerja keras, Dad putus asa mencari pekerjaan disana sini, dan Dragon –adik perempuan mereka juga harus rela membantu mencari penghasilan di tahun awalnya berada di sekolah menengah atas. Kondisi tersebut membua Grace dan Tippi merasa bersalah, karena diantara anggota keluarganya, hanya merekalah yang tidak menghasilkan.

“Kalau aku bukan kembar siam mungkin saat ini aku sudah mati mendadak.”

16 tahun bersama. Grace dan Tippi bisa hidup bahagia meski terkadang harus mengalah dan menyimpan ego masing-masing. Hingga suatu hari, tubuh Tippi ambruk. Dan disitulah awal mula tragedi yang mengerikan terjadi. Sesuatu yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.
--

Jika kalian membaca postingan saya disini, kalian pasti mengetahui kalau novel ONE ini merupakan wish list pertama saya di bulan April, dan alhamdulillah akhirnya saya bisa membacanya, hihi *happy*
Seperti yang kalian tahu, novel ini bercerita tentang dua orang kembar siam. Bagaimana cara mereka menjalankan hidup dengan tubuh bagian bawah menyatu. Awalnya saya merasa bingung karena  struktur di novel ini berbentuk seperti puisi. Terdapat judul di setiap potongan kisah. Dan memiliki bentuk paragraf yang unik. Saya baru tahu kalau yang seperti ini adalah verse.

Dikisahkan dari sudut pandang Grace, membuat kita bisa lebih mengetahui rasanya menjadi kembar siam. Tentu ada suka dan dukanya. Mereka sering mendapatkan tatapan jijik dan kasihan dari orang lain, tapi mereka selalu bahagia karena bisa menjalankan aktifitas bersama, mereka tidak pernah merasa sendiri. Membaca novel ini membuat saya berurai air mata. Entahlah, walaupun Grace tidak banyak mengeluh tentang kondisi tubuh mereka, tapi rasanya sedih membayangkan menjadi mereka. Mereka sulit memiliki privasi, mereka seringkali harus mengalah dan menekan ego masing-masing. Mereka sulit untuk berkegiatan seperti orang kebanyakan.

Grace dan Tippi beruntung. Mereka memiliki orang-orang yang mau menerima mereka. Grammie, Mom, Dad, Yasmeen dan Jon – teman mereka di sekolah- dan Dragon, adik perempuan mereka yang seorang balerina, dialah tokoh favorit saya. Saya sungguh salut dengan Dragon. Ia sama sekali tak pernah malu dan sedih memiliki kakak yang berbeda dari orang kebanyakan. Justru ia selalu mendukung kedua kakanya. Ia selalu membantu dan mencoba membahagiakan mereka. Bahkan ia juga rela bekerja demi membantu meringankan beban keluarga mereka. pokoknya saya sangat sangat salut dengan Dragon. Rasanya ingin memeluk Dragon dan mengucapkan terimakasih. :”””)

“Aku bahagia. Tapi aku juga sangat takut. Bagaimana kalau aku terbangun dan kau tidak ada? Aku tidak ingin bangun tanpamu.”

Banyak sekali pesan yang bisa saya ambil dari buku ini. Salah staunya peringatan untuk kita selalu bersyukur. Sungguh rasanya saya sangat malu. Seringkali, saya masih mengeluh karena kondisi tubuh saya yang kurus dan pendek. Tapi seharusnya saya bersyukur saya masih memiliki tubuh yang utuh dan tidak berbagi. Grace dan Tippi memang kisah fiksi, tapi tentu kita tahu, di dunia nyata kasus bernama kembar siam itu ada. Dan saya tidak bisa membayangkan jika saya mengalami itu. jadi teman, bersyukurlah atas apa yang Allah berikan. Masih ada diluar sana orang yang kurang beruntung di banding kita. :”””
Sekali lagi, novel ini membuat saya berurai air mata. Tapi di bagian-bagain terakhirlah puncak saya benar-benar menangis. Kisah ini terlalu menyakitkan, tapi terlalu sayang untuk dilewatkan. Jadi saya sarankan kalian untuk membaca buku ini. sungguh, kalian harus membacanya.

Regard.

Fridalia
03/05/2017


0 komentar:

Posting Komentar

Warung Blogger

Warung Blogger ">

Blogroll

Blogger Perempuan">
 
Friday's Book Corner Blogger Template by Ipietoon Blogger Template