Jumat, 31 Maret 2017

[Book Review] Remember Us by Idea Fina

Judul                                                     : Remember Us
Penulis                                                 : Idea Fina
Editor                                                   : Irna Gayatri D, Ardiansyah, Suci Amanda
Cover                                                    : Abdul Gafur
Penerbit                                              : Penerbit Ikon (Imprint Penerbit Serambi)
ISBN                                                      : 978-602-74653-3-6
Cetakan                                               : Cetakan 1, November 2016
Jumlah halaman                              : 474 halaman



*BLURB*
Seorang mantan drummer yang berprofesi sebagai dokter kembali ke Tanah Air. Ia dikejutkan oleh beberapa hal.
Pertama, kehadiran bocah laki-laki yang entah mengapa begitu mirip dengannya.
Kedua, gadis yang dulu berstatus sebagai pacarnya mengaku tidak mengingat apa pun tentangnya.
--
“For the love of my life, where are you? I miss you, miss you like crazy. Your sweet smile always appears in my dream. I will find you,..”

Di usianya yang ke 29 tahun, Randi Hilman yang sebelumnya berprofesi sebagai drummer dari band populer di Indonesia telah menjadi dokter spesialis anak. Hidupnya terlihat sempurna. Tampan, kaya, dan seorang dokter pula. Hanya saja kejadian 8 tahun lalu mengusik hidupnya. Kepergiannya untuk melanjutkan studi di Inggris, meninggalkan sebuah penyesalan dalam hidupnya. Ia kehilangan gadis yang baru dipacarinya selama beberapa hari. Ia sadar telah melakukan kesalahan besar. 8 tahun tidak berjumpa, tiba-tiba saja ia melihat gadis itu bersama seorang anak di rumah sakit tempatnya bekerja, sayangnya gadis itu malah mengaku tidak mengenalinya. Apakah gadis itu sudah benar-benar membenci Randi hingga tak mau mengingatnya lagi? Lalu, siapakah anak yang bersamanya itu?

            Cherisha, seorang orang tua tunggal dari putra yang berusia 7 tahun. Di usianya yang ke 26 tahun, Ia merasa selalu merepotkan keluarganya. 8 tahun lalu, Ia hamil dan tak mengetahui Ayah dari anaknya itu. Oleh karena itu, saat salah satu temannya menawari pekerjaan di sebuah rumah sakit, ia menerimanya. Ia ingin belajar hidup mandiri. Pekerjaannya itu kemudian mempertemukannya dengan seorang dokter yang memandangnya dengan cara lain.  Ia terlihat seperti telah mengenalnya lama. Dokter itu juga terlihat mencintai anaknya. Dalam lubuk hatinya, ia bahagia. Hanya saja ia tak boleh banyak berharap, ia harus segera memisahkan dokter itu dari putranya, sebelum mereka saling membutuhkan dan sulit dipisahkan.
Ini sulit. Tapi Cherisha harus melakukannya.
Kalau sudah seperti ini, Cherisha hanya menginginkan untuk mengingat siapa Ayah dari anak itu.
--

            “Cinta itu membutuhkan hati untuk mengingat, bukan pikiran.”

Kisah utama dari novel ini sebenarnya bercerita tentang seorang wanita yang kehilangan ingatannya. Dan seperti novel-novel lain, membaca kisah mengenai orang yang kehilangan ingatan cukup menguras emosi. Begitu pun membaca Remember Us ini. Sejak pertemuan Randi dan Cherisha –tokoh utama- aku dibuat geregetan bacanya. Gereget kenapa sikap Randi hanya seperti itu? Gereget karena tindakan tokoh tidak seseuai dengan yang aku harapkan.
Buku ini juga cukup membuatku nyesek, saat teka teki lama sedikit demi sedikit terbuka, rasanya sedikit nyesek. Ah saya ga bisa cerita banyak karena takut spoiler. Intinya, kalau saya jadi Cherisha saya juga akan merasa nyesek dan serba salah. Sedih karena tidak bisa mengingat kenangan lama.

“Dokter jatuh cinta sama Rendi juga?”
            “Kalau ada yang ngga jatuh cinta sama anak itu, berarti otak mereka nggak beres.”
            “Tapi... apa itu nggak terlalu cepat? Kalian kan baru mengenal beberapa hari.”
            “Apa ada teori yang mengatakan kalau kita harus mengenal seseorang dalam waktu yang lama dulu baru bisa mencintai orang tersebut?”

Dialog di atas, adalah salah satu dialog favoritku dalam buku ini. setuju degan pendapat Dokter Randi, nggak butuh lama untuk mencintai Rendi. Rendi sendiri adalah putra Cherisha. Rendi yang tak pernah mengenal ayahnya sejak lahir tak pernah menunjukkan kesedihannya kepada Bundanya, yang ada ia malah selalu menghibur dan menenangkan Bundanya. Ia selalu bersikap baik dan berusaha tidak membuat Bundanya khawatir. Ia selalu bisa membuat orang menyukainya, termasuk saya J
Hal lain yang menonjol dari buku ini adalah keluarga. Novel ini membuatku sadar betapa pentingnya peran keluarga. Bagaimana seharusnya sikap seorang keluarga saat salah satu anggota keluarganya melalukan sebuah kesalahan.

“Semua orang punya salah, dan hal itu biasa karena kita manusia. Yang tidak biasa adalah orang yang menyesali kesalahan yang diperbuatnya dan berusaha memperbaikinya. Dia.. saat ini sedang melakukannya dan kita harus mendukunya melakukan hal baik itu.”

Secara keseluruhan, aku menyukai buku ini. Hanya ada beberapa yang kurang sreg. Pertama, menurutku tokoh dalam novel ini terlalu banyak, teman, kakak sepupu, kakak ipar, bibi. Ah menurutku terlalu banyak. Walaupun penulis bisa menjelaskan dengan baik, hanya saja buatku terlalu banyak tokoh membuatku sedikit terganggu. Selain itu, buku ini alurnya berjalan sedikit lambat. Meski gereget sejak pertemuan kedua tokoh di awal bab, hanya saja di halaman halaman selanjutnya agak bosan karena terkesan lambat. Tapi tak usah khawatir, setelah melewati setengah dari buku ini. kamu akan benar-benar menikmatinya. Oh iya, ada beberapa kata yang typo dari buku ini. memang tidak mengganggu, hanya saja sebaiknya bisa lebih disempurnakan penulisannya.
Oh iya, aku suka sekali endinya. Sederhana tapi manis. Sukaaaa sekali.
Jadi untuk kalian yang suka novel dengan happy ending, yuk segera baca buku ini. Hati-hati jatuh cinta dengan sosok RendiJ

Regard,

Fridaliash


Jumat, 17 Maret 2017

[Book Review] The Perfect Husband - Indah Riyana

Judul                                                     : The Perfect Husband
Penulis                                                 : Indah Riyana
Penyunting                                          : Letitia Wijaya
Design dan ilustrasi sampul          : Kiky
Penerbit                                               : Romancious (Imprint fantasious)
ISBN                                                      : 978-602-69-22311
Cetakan                                                : Cetakan ke 2, 2016
Jumlah halaman                                : 576  halaman
Blurb
Dia yang mencintaiku, tetapi aku justru mengabaikannya.
Ayla adalah mahasiswi abadi, masih berkutat dengan skripsinya pada saat teman-temannya lulus kuliah.
Selain masalah akademisnya, semua terasa baik-baik saja. Ada Ando, sang kekasih yang tak penah ia kenalkan pada papanya. Ada Viana dan Dian, dia sahabat baiknya yang benar-benar gila.
Mencintaimu itu bagaikan terbang mengendarai pesawat. Memiliki tanggung jawab yang besar dengan tingkat resiko yang sangat tinggi.
Berbekal wasiat mendiang papanya, Arsen mendatangi gadis itu dan ingin menikahinya. Walau ia ditolak mentah-mentah, tapi ia tidak menyerah. Ia akan selalu bersabar dan terus berjuang untuk meluluhkan hati si singa betina itu. Karena ‘sabar’ adalah nama belakangnya.
Karena perasaan orang yang sudah kecewa akan sulit diobati.
Menikah tidak menjadikan mereka bebas dari masalah. Saat mereka sudah melangkahkan kaki bersama sebagai pasangan suami istri, saat itulah ujian demi ujian menghadang mereka. Sanggupkah mereka melewatinya bersama walaupun pernikahan itu terjadi atas dasar cinta?
--
Ayla, wanita berusia 25 tahun merasa hidupnya masih baik-baik saja, selain skripsinya yang belum rampung-rampung, ia merasa tak ada masalah dalam hidupnya. Ia memiliki kekasih juga sahabat-sahabat yang menyayanginya.
Semua berubah saat tiba-tiba Ayah Ayla akan menjodohkannya dengan seorang Pria berusia 30 tahun yang tak pernah Ayla kenal. Penolakan keras pun tak terhindarkan. Dengan tegas Ayla menolak perjodohan tersebut.
Berbanding terbalik dengan Ayla, Arsen- pria 30 tahun yang dijodohkan dengan Ayla secara sukarela menerima perjodohan ini. bukan semata-mata karena wasiat Ayahnya, tapi ada kisah masa lalu yang mungkin hanya dia yang ingat.

“Oke, mungkin kamu bisa mencintai aku setulus hati dengan caramu sndiri? Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta,Arsen. Aku nggak bisa!..”

Ayla bersikeras menolak Arsen. Segala cara dilakukan Ayla agar Arsen berubah fikiran tentang perjodohan ini. Tapi Arsen berusaha lebih keras hingga kemudian, satu kejadian membuat Ayla menyanggupi perjodohan ini.
Sayangnya, masalah tidak berhenti sampai disitu. Justru disinilah segalanya dimulai. Ayla sebagai seorang wanita tidak bisa berperan sebagai istri yang baik, sedangkan Arsen telah melakukan segalanya untuk menjadi suami yang baik. Awalnya Arsen bisa bersikap sabar dan menerima Ayla, berharap dengan kesabarannya Ayla bisa berubah. Namun harapan hanyalah harapan, hingga suatu kejadian meletuskan kesabaran Arsen yang selama ini disimpannya.
Lalu bagaimana dengan nasib keluarga kecil ini?

“Semua orang itu punya salah, sama seperti kamu dulu. Tapi bapak bisa memaafkan kamu. Terus kenapa kamu nggak bisa memaafkan istrimu? Semua orang punya dosa,Nak. Jangan lelah menjadi orang sabar, karena Tuhan akan memberikan hadiah kepada umat-Nya yang tidak pernah lelah untuk berbuat baik dan sabar...”
-


First of all, thank you kepada Mba Indah Riyana yang telah menghadirkan novel sekeren ini. Seriously, aku suka banget sama novel ini. the second, thank you kepada the one and only Maryani yang mau meminjamkanku novel ini.
Masalah awalnya klasik tentang perjodohan, tapi pengembangan konfliknya ini lho keren sekali. Aku sampai greget dan kesel sendiri bacanya.

Karakter yang dibangun pun kuat. Kita seperti bisa benar-benar mengenal tokoh yang ada di Novel ini. Ayla dan Arsen. 2 tokoh utama yang sangat bertolak belakang. Pandanganku terhadap mereka pun sangat bertolak belakang. Aku sangat sangat menyukai Mas Arsen, yang penyabar dan pengertian, yang mau melakukan apa saja untuk istrinya. Yang mau memperjuangkan untuk kebahagiaan istrinya. Tapi aku sangat sangat tidak menyukai Ayla, yang manja dan egois. Serius. Di usia yang 25 tahun itu, aku rasa karakter Ayla ini terlalu sangat manja dan kekanak-kanakan, misalnya saja saat  bertengkar dengan Papahnya, aku fikir hal itu tidak pantas untuk seorang wanita berusia 25 tahun. Juga sikap dia yang terlalu berlebihan tidak menyukai Arsen. It’s too over.
Tapi, sikap Ayla yang menurutku lebay itu justru menghidupkan novel ini, membuatku greget dan emosi membacanya. Tindakan-tindakannya itu membuatku ingin membaca terus bukunya, mengetahui reaksi apa yang akan diberikan oleh Arsen.

Arsen dan Ayla dalam novel ini banyak memberiku pelajaran. Betapa memperlakukan seorang pasangan saat menikah nanti, bukan hanya persoalan bagaimana agar dia mencintai kita atau terus mencintai kita. Tapi bagaimana agar masing-masing dari kita bisa saling mengerti dan saling menghargai. Arsen dan Ayla juga mengajarkan saya bahwa kesabaran dan kebaikan orang itu jangan dimanfaatkan, jangan mentang-mentang mereka bersikap baik dan menerima tindakan buruk kita, kita terus melakukannya. Sabar memang tidak ada batasnya, tapi manusia memiliki batasan untuk mengendalikan kesabarannya.

Oh ya, yang saya suka dari novel ini, penulis menyelipkan bebrapa nilai-nilai agama di dalamnya. Seperti Arsen yang seorang pilot walaupun sedang melakukan perjalanan udara , tetapi tidak pernah meninggalkan sholat. Arsen juga yang mengingatkan tanggungjawabnya sebagai suami terhadap istri dalam pandangan islam. Kemudian Ayla yang suatu ketika sholat istikhoroh. Dan mungkin masih ada lagi. Meskipun hanya terselip, tapi menurutku itu cukup untuk mengingatkan pembaca bahwa agama jangan ditinggalkan dalam kehidupan di dunia ini. Berikut kutipan dalam novel yang menunjukan Arsen selalu memandang segala masalahnya dengan  kacamata agamanya

“.... Yang lalu biarlah berlalu. Dengar... Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umat-Nya. Mengapa kita diberi cobaan? Karena Tuhan tahu kita bisa mengatasinya. Kita hanya perlu bersabar, berdo’a dan berserah”

“Jilbab itu untuk melindungi keindahan muslimah, bukan sebagai alat perhiasan. Karena kecantikan sesungguhnya bukan diukur karena kamu punya kulit putih, mulus, wajah cantik, rambut bagus, atau badan seksi. Tapi kecantikan abadi itu dilihat dari keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Jilbab bukan dipakai ketika kamu sudah berubah menjadi baik, tetapi untuk memperbaiki diri.”-519

“Anak itu kan titipan Tuhan. Kalau memang Tuhan menghendaki, penyakit atau kondisi apa pun bukan jadi penghalang untuk kita bisa memiliki anak, Sayang. Nggak ada yang bisa melawan takdir Allah.”- 533

 Aku nggak percaya akan sesuka ini sama novel ini. Karena dari cover sendiri, aku nggak tertarik. Aku adalah orang yang tidak menyukai cover dengan gambaran orang nyata di dalamnya, dan The Perfect Husband salah satu covernya. Tapi cover hanyalah cover. Don’t judge book by it’s cover. Dan that’s true. Aku boleh jadi nggak menyukai covernya, tapi isinya kusuka sekalii. Baper sekali membacanya.

Jadi, untuk kalian yang sangat sangat menyukai bacaan romance, sangat saya anjurkan untuk membaca novel ini. tapi hati-hati baper. Karena Mas Arsen sungguh akan membuatmu jatuh cinta. :”) Terakhir. Supaya kalian yakin untuk membaca buku ini, berikut aku berikan beberapa kutipan yang sangat sangat aku suka. Chek it out :

“Coba diubah gaya bicaramu itu, Ayla. Jangan suka melontarkan perkataan-perkataan yang tidak baik. Lama-lama aku tidak suka mendengarnya.”

“Lihat apa yang sepatutnya kamu lihat dan dengar apa yang sepatutnya kamu dengar.  Tutup mata dan telingamu untuk sesuatu yang akan merugikanmu”- 349

“Ayla, cinta itu akan datang karena terbiasa. Terbiasa lihat saya, terbiasa berduaan dengan saya, terbiasa bobo bareng dengan saya, dan terbiasa---“ 47

“Jangan sepelekan murkanya orang sabar dan kecewanya orang yang sudah menjaga, menyayangi dan mencintai kita dengan tulus. Karena perasaan orang yang sudah kecewa akan sulit diobati.”418

“Seseorang harus merasa kehilangan dulu baru menyesal, tapi giliran sudah menyesali perbuatannya, mereka justru sulit untuk mendapatkan kesempatan itu kembali.” 421

 “Banyak anak kecil yang selalu bercita-cita menjadi dokter, pilot, atau segala macamnya. Tetapi saat sudah besar ujung-ujungnya mereka hanya menjadi pegawai atau pengusaha. Itu semua karena mereka tidak menanamkan cita-cita tersebut di dalam hati dan akhirnya justru menjadi angan.”

“Aku harus jatuh bangun dulu, aku rela melakukan itu semua karena aku selalu mempercayai kalau semua direncanakan dengan baik dan bersungguh-sungguh, impianmu pati akan menjadi kenyataan”511


Dan itu dia review singkat dari aku. Terimakasih telah menyempatkan membaca. See you!

Sabtu, 11 Maret 2017

[Book Review] With or Without You - Prisca Primasari

Judul                                                     : With or Without You
Penulis                                                 : Prisca Primasari
Editor                                                   : Idha Umamah
Desainer  sampul                            : Lilio Muliya Printis & Agung Nugroho
Penerbit                                              : GagasMedia
ISBN                                                      : 978-979-780-861-7
Cetakan                                               : Cetakan pertama, 2016
Jumlah halaman                              : 234 halaman
***
Apa jadinya jika Gris, pria pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dam teratur?
Dahulu, hal itu tak pernah terlintas di benaknya.
Mereka saling menyayangi dan seakan telah ditakdirkan untuk saling melengkapi.

Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu,
Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di sudut hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya.

Gris tak pernah membayangkan itu terjadi
Karena selama ini keinginannnya tak banyak:
Hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya.
Namun, hidup selalu punya teka-teki.
Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan?
Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu?

Keresahan menggelayuti hati Gris.
Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya?
***
Gris mencoba memikirkan kalimat yang barangkali bisa memberikan kesan bahwa fakta ini tidaklah terlalu buruk. Namun, tidak berguna. Diucapkan semanis apa pun pasti tetap saja menyedihkan.”

Menjelang hari pernikahannya dengan Tulip, Gris malah mendapat musibah akibat kecerobohannya. Ia dipecat dari perusahaan stationery tempatnya bekerja karena salah membuat order cetak yang merugikan perusahaan mencapai seratus juta rupiah. Sebenarnya ia yakin telah menulis order cetak yang tepat tapi kenyataannya ia memang salah menuliskannya. Gris memang pelupa.
Suatu hari ketika Gris mengatakan kabar tentang pemecatan dirinya pada Tulip, datang seorang pemuda aneh nan misterius mendekati Tulip. Anehnya, pria yang tidak dikenal Tulip itu mengetahui tentang pemecatan Gris dan kegemaran Gris terhadap menulis cerita pendek. Seolah tidak puas dengan keanehannya, pemuda yang mengaku bernama Flynn tersebut memberikan Tulip sebuah buku berjudul “Great Tales dan Poems” karangan Edgar Allan Poe beserta sebuah kartu nama.

“Saya tahu ini nggak masuk akal,” ujar Gris, kini terdengar putus asa. Tulip bisa membayangkan mata mengantuk Gris tampak semakin redup. “Tapi, saya benar-benar ingin mencoba. Saya nggak bisa melakukannya tanpa kamu.”

Awalnya, begitu Tulip menceritakan pemuda bernama Flynn, Gris sama sekali tidak tertarik dan mengabaikan buku dan kartu nama yang pemuda itu berikan. Tapi setelah membaca kembali buku Edgar Allan Poe itu, Gris merasa bahwa ini adalah sebuah petunjuk. Ia merasa ini adalah kesempatannya untuk mendapat pekerjaan. Oleh karena itu, Gris ditemani Tulip-yang untungnya bersedia- pergi mengunjungi alamat yang terdapat dalam kartu nama itu.
Ternyata tidaklah mudah bertemu dengan orang yang namanya tercantum dalam kartu nama tersebut, Gris dan Tulip seolah-olah sedang bermain teka-teki. Dalam perjalanan, mereka malah bertemu dengan orang-orang unik yang mebuat mereka seperti berada dalam dunia fantasi.
Sayangnya, di tengah pencarian tersebut. Ibu Tulip mengkhawatirkan kehidupan mereka. Ibu Tulip khawatir karena Gris belum juga mendapatkan pekerjaan sedangkan pernikahan mereka tinggal menghitung hari. Dengan berat hati, Ibu Tulip meminta Gris untuk menunda pernikahan mereka yang kemudian disetujui oleh Gris.
Gris memang menunda pernikahan mereka, tapi hatinya tak bisa menerimanya. Ia tak terbiasa tanpa Tulip disampingnya. Begitu pun Tulip. Lalu, mampukah mereka menjalani kehidupan mereka tanpa kehadiran seseorang yang biasa menemani mereka? Lalu bagaimana dengan teka teki Flyyn?

***

Ini adalah novel kedua ka Prisca Primasari yang aku baca. Dan yaa secara umum aku suka, bahasanya ringan sehingga mudah dipahami oleh pembaca.  Dari dua novel yang sudah aku baca, aku jadi menemukan ciri khas tulisan kak Prisca. Ide cerita yang disuguhkan unik, nggak banyak dipakai penulis lain. Dengan romansa sebagai tema utama, dan pemecatan Gris menjadi konflik utama, kak Prisca dengan unik menyelipkan sebuah teka-teki Flynn yang sukses membuat aku bertanya-tanya kemana arah cerita ini. sebenarnya agak kaget konflik yang sebenarnya serius ini malah diselesaikan dengan cara yang unik.

Aku sangat menyukai chemistry yang tercipta dari pasangan Gris dan Tulip ini. Menurut aku masing-masing karakter cocok satu sama lain. Gris yang pelupa tapi juga penyayang bertemu dengan Tulip yang sabar dan sedikit manja. Aahhhh cocok banget pokoknya <3 terlihat dari percakapan-percakapan yang terdapat dalam novel ini. kayaknya pasangan ini nggak akan pernah berantem kalau ada di kehidupan nyata. Karena saling melengkapi aja. Dan saling memahami gituu. Nggak akan deh ada kesalahpahaman. Pokoknya ka Prisca sukses deh membuat pasangan serasi. Dan aku sangat sangat menikmati bagian-bagian saat-saat mereka berdua bersama. Semua adegan deh.

Dalam novel ini terdapat lumayan banyak tokoh. Dan selain Gris dan Tulip, aku juga menyukai salah satu tokoh bernama Kirana, yaitu istri dari orang yang namanya terdapat dalam kartu nama yang diberikan Flynn. Kirana diceritakan sebagai seorang yang ceria dan suka memasak. Dan aku menyukainya, karena walupun sebenarnya dia memiliki sebuah masalah yang berat ia tidak menunjukannya, ia tetap ceria dan melampiaskannya pada hal yang positif yaitu memasak. Aku sangat mengagumi dengan kemampuan memasak Kirana. Apapun bisa dimasaknya. Kerenn..

Dan sebenarnya, walaupun secara umum aku menyukai novel ini. dan aku menikmatinya, tapi aku kurang nayaman dengan konfliknya. Entah kenapa agak kurang dapet. Jadi kurang greget gitu. Mungkin tergantung selera aja yaa..

Tapi sekali lagi, secara keseluruhan aku menyukai buku ini. 4/ 5 bintang aku berikan. Aku rekomendasikan buat kalian kalian yang menyukai kisah-kisah manis nan romantis. Baca deh buku ini. Hati-hati baper. Hahaha.


Jumat, 03 Maret 2017

#CeritaFrida February Book Haul

Pertama-tama mari kita ucapkan Alhamdulillah terlebih dahulu karena sekarang kita sudah memasuki bulan ke-3 di tahun 2017 ini. Alhamdulillah!!
Dan diawal bulan ini aku akan bercerita sedikit mengenai buku-buku apa saja sih yang berhasil aku dapatkan di bulan februari kemarin. Langsung aja yuks. Cekidot~


Nah Itu dia buku-buku yang berhasil aku dapatkan di bulan Februari. Bisa dilihat digambar, ngga banyak sih, ada 6, tapi percaya deh aku bahagiaaaa karena ini sedikit lebih banyak dari buku yang aku dapat dibulan Januari yaitu hanya 4,hehe. Dan lebih bahagia karena 5 dari 6 buku itu aku dapatkan secara Cuma-Cuma alias gratis tis tis!! Akibat dari ikutan Giveaway maraton,hehe.
 Yaudah deh, Untuk tahu lebih jelasnya kita lihat aja yuk penampakan dekatnya

1. Jingga Untuk Matahari – Esti Kinasih

                Bagi pencinta novel teenlit, kalian pasti akhirnya bernafas lega karena novel ini terbit juga. Penantian panjang kita terbayarkan :”)) Bulan Desember lalu, begitu tahu novel ini akan terbit bulan Januari aku bahagia luar biasa dan menunggu-nunggu PO-nya. Aku bertekad untuk ikut PO tersebut.  Sayangnya saat hari PO –pre order- datang aku shock melihat harganya yang hampir mencapai 100rb. Hiks hiks. Oleh karena itu setelah berfikir ulang aku tidak jadi ikutan PO. Dan... rezeki memang ga kemana. Bulan Februari awal admin Esikinatic mengadakan giveaway yang berhadiah novel JUM ini dan alhamdulillah aku menjadi salah satu dari dua pemenangnya,hehe

2. Rembulan Tenggelam Di Wajahmu – Tere Liye

Aku sendiri sebenarnya sudah memiliki dan membaca novel ini. Berhubung ini hadiah jadi yaa aku terima,hehe. seperti biasa aku menyukai karya-karya Tere Liye. Konflik dalam novel ini banyak banget. Sampai kasian sama tokoh utamanya. Huhu.

3. Lancar Berbahasa Jepang dengan 101 kata kunci – Dwinda Nafisah
Lagi-lagi ini hadiah juga. Iseng-iseng ikutan kuis dan ternyata menang, haha. Mungkin ini pertanda aku akan pergi ke Jepang *eh Amiinn

4. Remember Us – idea Fina
Aku belum baca buku ini, yang aku tangkap sih sepertinya tentang orang yang hilang ingatan. Terbukti dari blurb dan beberapa review yang aku baca. Covernya sederhana. Ku sukaaaaaaa. Semoga bisa cepat-cepat kebaca.

5. Ease – Yanti Yahya

Asli deh covernya bagus bangettt. Sederhana tapi elegan. Cantik banget. Tekstur kertas covernya juga beda dari biasanya. Kalau nggak salah novel ini adaptasi dari wattpad dan aku belum sempet membacanya,hehe. Semoga segera bisa kubaca juga yaaa^^

6. Jingga Dalam Elegi – Esti Kinasih
Jadi, hanya buku inilah yang aku beli menggunakan uangku sendiri di bulan Februari kemarin. Sebenarnya aku sudah membaca buku ini, tapi karena aku sudah memiliki buku pertamanya yang berjudul Jingga dan Senja, kemudian aku mendapat hadiah buku Jingga Untuk Matahari. Agak kurang aja gitu kalau aku nggak punya seri yang keduanya. Oleh karena itu aku memutuskan untuk membelinya.
So, itulah buku-buku tangkapanku di bulan Februari kemarin. Semoga yang belum kebaca bisa segera aku baca dan bisa dibuat reviewnya juga,hihi. Aminn.

Terimakasih sudah membaca ^^
Regard


Fridaliash


[Book Review] Tentang Kamu - Tere Liye


Judul                                                     : Tentang Kamu
Penulis                                                 : Tere Liye
Editor                                                   : Triana Rahmawati
Cover                                                    : Resoluzy
Lay out                                                : Alfian
Penerbit                                              : Republika Penerbit
ISBN                                                      : 978-602-088-2234-1
Cetakan                                               : Cetakan 1, Oktober 2016
Jumlah halaman                              : 524 halaman
*BLURB*
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu,
itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.
Cinta memang tidak perlu ditemukan,
cintalah yang akan menemukan kita.
Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali,
aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir,
tapi aku akan tersenyum
karena sesuatu itu pernah terjadi
Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi.
Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir.
Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.
***
                Zaman Zulkarnaen mendapat sebuah kasus besar di tahun ketiganya bekerja di sebuah firma hukum ternama di Inggris. Ia harus menangani warisan seorang klien bernilai satu miliar poundsterling atau setara dengan 19 triliun rupiah. Tapi disamping nilai warisan yang sangat besar, masalah serius yang harus Zaman hadapi adalah klien yang bernama Sri Ningsih ini tidak banyak meninggalkan catatan, baik di lembaga pemerintah, catatan kependudukan atau yang lainnya. Selain informasi bahwa klien adalah orang asli Indonesia, yang ditinggalkan klien hanyalah sebuah buku diary yang berisi penggalan-penggalan kisah hidupnya.
 “....Terima kasih banyak untuk tempat yang telah mengajarkan pelajaran ini. di sini, di tempat di mana rumah-rumah saling bersinggungan atap, tiada tanah, rumput, apalagi  pepohonan yang terlihat oleh elang yang terbang tinggi....”
Zaman harus bergerak cepat jika tak ingin harta warisan Sri Ningsih ini jatuh ke tangan kerajaan Inggris untuk dikelola sesuai undang-undang. Oleh karena itu, Berbekal dari buku diary yang Zaman dapatkan dari Panti di Paris tempat tinggal terakhir Sri, Zaman menelusuri kisah kehidupan Sri di masa lalunya untuk mendapatkan petunjuk. Ia kemudian mengunjungi tempat-tempat yang pernah ditinggali Sri di masa lalunya seperti Pulau Bungin, tempat Sri lahir. Surakarta, tempat Sri mencari ilmu, kemudian Jakarta, tempat Sri berusaha bekerja, hingga terakhir London tempat Sri akhirnya menikah.
“Saat kita sudah melakukan yang terbaik dan tetap gagal, apalagi yang harus kita lakukan? Berapa kali kita harus mencoba hingga tahu bahwa kita telah tiba pada batas akhirnya?..”
Sayangnya meskipun Zaman telah menelusuri kehidupan Sri ia tak memiliki petunjuk apapun mengenai ahli waris sah Sri Ningsih . Di lain tempat, seseorang justru mengaku sebagai istri dari adik tiri Sri Ningsih, ahli waris sah Sri Ningsih. Namun ada sesuatu yang janggal. Zaman mengetahuinya. Sayangnya ia belum mampu membuktikannya. Lalu, mampukah Zaman membuktikan kejanggalan tersebut? Akankah Zaman menyelesaikan kasus Sri Ningsih ini?
***

Don’t judge book by it’s sinopsys. Itulah yang pertama kali terlintas dikepala aku saat membaca buku ini. kalau kalian baca dari blurb di atas, atau sebelumnya kalian pernah baca sinopsis novel ini, kalian pasti berfikir bahwa novel ini akan berkisah tentang drama percintaan. Pasti kalian berfikir novel ini akan baper banget. Karena aku pun begitu, hehe. Aku tertipu tapi aku nggak merasa rugi. Serius. Di dalam novel ini memang terdapat kisah percintaan yang menurut aku sangat romantis, tapi lebih dari itu, novel ini berisi kisah kehidupan seseorang yang sangat menginspirasi para pembaca. Berkisah tentang Zaman Zulkarnaen, seorang pengacara yang harus menyelesaikan kasus besar dari klien bernama Sri Ningsih. Siapa yang tahu ia justru mendapat pengalaman berharga dengan menyelami drama kehidupan Sri Ningsih dari sebelum ia lahir, sampai ia tutup usia. Di mulai dari pendidikannya, pekerjaannya, hingga percintaannya. Pengalaman yang paling menyakitkan juga pengalaman yang paling membahagiakan. Semuanya tercetak jelas.
                Seperti biasa. Aku mengangumi bahasa yang digunakan Tere Liye. Mudah dimengerti dan sangat detail. Sehingga para pembaca bisa menggambarkan dengan baik bentuk visual dari kisah ini. Namun ada yang berbeda dari novel-novel sebelumnya yang nama tempat jarang sekali Tere Liye sebutkan. Seperti novel hujan, rembulan tenggelam di wajahmu, dan beberapa novel lainnya. Dalam novel ini Tere Liye menyantumkan secara jelas beberapa nama tempat seperti Paris, London, Bandung dan Pulau Bungin. Dan menurut aku ini sangat baik karena memang latar tempat sangat dibutuhkan dalam novel ini. akan sangat aneh apabila Tere Liye hanya menyebutkan nama tempat dengan disebuah pulau paling timur indonesia atau sebagainya.
                Ada banyak sekali tokoh dalam novel ini. namun yang paling aku suka adalah Sri Ningsih sendiri. Ia memiliki sifat yang mungkin tak ada orang di dunia ini memilikinya. Ia teguh, juga taat pada orang tuanya. Ia mau bekerja keras, juga tidak pantang menyerah. Ia pandai, juga kreatif. Ia sabar, tapi ia tidak sekalipun sirik pada orang lain. Ia rendah hati tapi juga selalu berfikiran positif kepada orang lain. Aku selalu kagum terhadap setiap keputusan yang Sri Ningsih ambil. Dengan latar pendidikan yang tidak cukup tinggi, Sri selalu mampu mengambil keputusan dengan jenius di dalam kehidupannya.
                Sedangkan untuk adegan. Sebenarnya seluruh cerita ini sangat menarik namun yang menjadi Favoritku adalah ketika fase ketiga kehidupan Sri. Yaitu saat Sri berada di Jakarta untuk mencoba peruntungan mencari pekerjaan. Meskipun awalnya terasa Sulit. tapi Sri mampu membuktikan bahwa Ia bisa. Berbekal kejeniusan, kekreatifan, dan kerja kerasnya ia mampu bertahan hidup di jakarta. Sri telah mencoba berbagai macam pekerjaan. Dan semuanya ia lakukan dengan sungguh-sungguh. Saya sangat terkagum-kagum saat Sri akhirnya bisa memiliki usaha rental mobil, padahal saat awal ke Jakarta ia tidak memiliki apa-apa. Sayangnya, saat usahanya memuncak, ia harus bangkrut dikarenakan sebuah kerusuhan yang sama sekali tidak ada urusannya sama sekali dengannya. Sebagai pembaca saya ikut merasakan kesakitan dan nyesek. Namun Sri justru bangkit. Kebangkrutan sama sekali tidak menghentikannya. Sri sangat menginspirasi saya bahwa apapun bisa terjadi jika kita mau berusaha dan berani mengambil resiko.
                Ada beberapa kutipan yang aku suka dari novel ini. diantaranya adalah
“Aku tahu sekarang, pertanyaan terpentingnya bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, lagi, dan lagi setelah gagal tersebut. Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x.”- halaman 210
“Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya.”- halaman 257
“Jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru.”- halaman 278
Dan masih banyak lagi.
Banyak banget pesan yang aku dapat dari buku ini. salah satunya Kamu akan dapat apa yang kamu inginkan, kalau kamu percaya kamu bisa dapatkan itu. Kamu juga harus berusaha, berani mencoba, dan selalu siap mengambil resikonya. Masalah datang bukan untuk kamu tangisi, tapi harus kamu hadapi. Percayalah setiap orang memiliki masalah masing-masing. Jadi, berhentilah bersikap seolah-olah hanya kamu yang memiliki masalah. Dan terakhir, percayalah bahwa Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Jadi jangan khawatirkan jodohmu. Ia pasti datang diwaktu yang tepat. Percayalah.

                Dan... itulah review aku tentang novel “Tentang Kamu” ini. Mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan penyampaiannya. Harap dimaklum karena masih belajar. Hehe.
Oh iya, Buat kalian yang menduga novel ini mengisahkan tentang cinta. Jangan khawatir dan berubah fikiran untuk tidak membacanya. Aku rekomendasikan kalian untuk tetap baca. Karena kalian akan mendapatkan lebih dari sekedar kisah cinta yang bikin baper. 5 bintang buat novel karya Tere Liye ini. pokoknya yang belum baca. Harus segera baca. Harus. J
Regard.
Fridalia.
01012017



Warung Blogger

Warung Blogger ">

Blogroll

Blogger Perempuan">
 
Friday's Book Corner Blogger Template by Ipietoon Blogger Template