Judul : Remember Us
Penulis : Idea Fina
Editor : Irna Gayatri D, Ardiansyah, Suci Amanda
Cover : Abdul Gafur
Penerbit : Penerbit Ikon (Imprint Penerbit Serambi)
ISBN : 978-602-74653-3-6
Cetakan : Cetakan 1, November 2016
Jumlah halaman : 474 halaman
*BLURB*
Seorang mantan drummer yang berprofesi sebagai dokter
kembali ke Tanah Air. Ia dikejutkan oleh beberapa hal.
Pertama, kehadiran bocah laki-laki yang entah mengapa
begitu mirip dengannya.
Kedua, gadis yang dulu berstatus sebagai pacarnya mengaku
tidak mengingat apa pun tentangnya.
--
“For the love of my life, where
are you? I miss you, miss you like crazy. Your sweet smile always appears in my
dream. I will find you,..”
Di usianya yang ke 29 tahun, Randi Hilman yang sebelumnya
berprofesi sebagai drummer dari band
populer di Indonesia telah menjadi dokter spesialis anak. Hidupnya terlihat
sempurna. Tampan, kaya, dan seorang dokter pula. Hanya saja kejadian 8 tahun
lalu mengusik hidupnya. Kepergiannya untuk melanjutkan studi di Inggris,
meninggalkan sebuah penyesalan dalam hidupnya. Ia kehilangan gadis yang baru
dipacarinya selama beberapa hari. Ia sadar telah melakukan kesalahan besar. 8
tahun tidak berjumpa, tiba-tiba saja ia melihat gadis itu bersama seorang anak di
rumah sakit tempatnya bekerja, sayangnya gadis itu malah mengaku tidak
mengenalinya. Apakah gadis itu sudah benar-benar membenci Randi hingga tak mau
mengingatnya lagi? Lalu, siapakah anak yang bersamanya itu?
Cherisha,
seorang orang tua tunggal dari putra yang berusia 7 tahun. Di usianya yang ke
26 tahun, Ia merasa selalu merepotkan keluarganya. 8 tahun lalu, Ia hamil dan
tak mengetahui Ayah dari anaknya itu. Oleh karena itu, saat salah satu temannya
menawari pekerjaan di sebuah rumah sakit, ia menerimanya. Ia ingin belajar
hidup mandiri. Pekerjaannya itu kemudian mempertemukannya dengan seorang dokter
yang memandangnya dengan cara lain. Ia
terlihat seperti telah mengenalnya lama. Dokter itu juga terlihat mencintai
anaknya. Dalam lubuk hatinya, ia bahagia. Hanya saja ia tak boleh banyak
berharap, ia harus segera memisahkan dokter itu dari putranya, sebelum mereka
saling membutuhkan dan sulit dipisahkan.
Ini sulit. Tapi Cherisha harus melakukannya.
Kalau sudah seperti ini, Cherisha hanya menginginkan
untuk mengingat siapa Ayah dari anak itu.
--
“Cinta itu membutuhkan hati untuk mengingat, bukan
pikiran.”
Kisah utama dari novel ini sebenarnya bercerita tentang
seorang wanita yang kehilangan ingatannya. Dan seperti novel-novel lain,
membaca kisah mengenai orang yang kehilangan ingatan cukup menguras emosi.
Begitu pun membaca Remember Us ini. Sejak pertemuan Randi dan Cherisha –tokoh
utama- aku dibuat geregetan bacanya. Gereget kenapa sikap Randi hanya seperti
itu? Gereget karena tindakan tokoh tidak seseuai dengan yang aku harapkan.
Buku ini juga cukup membuatku nyesek, saat teka teki lama
sedikit demi sedikit terbuka, rasanya sedikit nyesek. Ah saya ga bisa cerita
banyak karena takut spoiler. Intinya, kalau saya jadi Cherisha saya juga akan
merasa nyesek dan serba salah. Sedih karena tidak bisa mengingat kenangan lama.
“Dokter jatuh
cinta sama Rendi juga?”
“Kalau ada yang ngga jatuh cinta sama anak itu, berarti
otak mereka nggak beres.”
“Tapi... apa itu nggak terlalu cepat? Kalian kan baru
mengenal beberapa hari.”
“Apa ada teori yang mengatakan kalau kita harus mengenal
seseorang dalam waktu yang lama dulu baru bisa mencintai orang tersebut?”
Dialog di atas, adalah salah satu dialog favoritku dalam buku ini. setuju
degan pendapat Dokter Randi, nggak butuh lama untuk mencintai Rendi. Rendi
sendiri adalah putra Cherisha. Rendi yang tak pernah mengenal ayahnya sejak
lahir tak pernah menunjukkan kesedihannya kepada Bundanya, yang ada ia malah
selalu menghibur dan menenangkan Bundanya. Ia selalu bersikap baik dan berusaha
tidak membuat Bundanya khawatir. Ia selalu bisa membuat orang menyukainya,
termasuk saya J
Hal lain yang menonjol dari buku ini adalah keluarga.
Novel ini membuatku sadar betapa pentingnya peran keluarga. Bagaimana
seharusnya sikap seorang keluarga saat salah satu anggota keluarganya melalukan
sebuah kesalahan.
“Semua orang
punya salah, dan hal itu biasa karena kita manusia. Yang tidak biasa adalah
orang yang menyesali kesalahan yang diperbuatnya dan berusaha memperbaikinya.
Dia.. saat ini sedang melakukannya dan kita harus mendukunya melakukan hal baik
itu.”
Secara keseluruhan, aku menyukai buku ini. Hanya ada
beberapa yang kurang sreg. Pertama, menurutku
tokoh dalam novel ini terlalu banyak, teman, kakak sepupu, kakak ipar, bibi. Ah
menurutku terlalu banyak. Walaupun penulis bisa menjelaskan dengan baik, hanya
saja buatku terlalu banyak tokoh membuatku sedikit terganggu. Selain itu, buku
ini alurnya berjalan sedikit lambat. Meski gereget sejak pertemuan kedua tokoh
di awal bab, hanya saja di halaman halaman selanjutnya agak bosan karena
terkesan lambat. Tapi tak usah khawatir, setelah melewati setengah dari buku
ini. kamu akan benar-benar menikmatinya. Oh iya, ada beberapa kata yang typo
dari buku ini. memang tidak mengganggu, hanya saja sebaiknya bisa lebih
disempurnakan penulisannya.
Oh iya, aku suka sekali endinya. Sederhana tapi manis.
Sukaaaa sekali.
Jadi untuk kalian yang suka novel dengan happy ending,
yuk segera baca buku ini. Hati-hati jatuh cinta dengan sosok RendiJ
Regard,
Fridaliash