Senin, 02 April 2018

[Book Review] Dharitri - Nellaneva



Judul  : Dharitri
Pengarang   : Nellaneva
Cover Illustration  : Choi Archie Amano
Editor  : Muhajjah Saratini
Penerbit  : Inner Child Crowfund Publisher
ISBN   : 978-602-74865-1-5


Blurb

Dunia baru. Bentuk restorasi setelah Perang Dunia III, diyakini sebagai dunia yang lebih baik bagi sisa umat manusia di Bumi. Pernyataan itu rupanya tidak berlaku bagi Aran dan Shreyas. Terdampar di Dharitri, Negara pembangkang yang menolak konsep Dunia Baru, mereka berdua mencari cara untuk mempertahankan eksistensi Negara tersebut.
Selamat menikmati Dharitri, tempatmu menemukan bagian dirimu yang hilang dan merengkuh rekan sejatimu. Negeri mentari yang merangkul para petualang, selama kamu tidak tahu apa yang tertanam di dalamnya.
***

“Manusia tidak bisa berhenti berperang,bukan? Kapan pun dan dimana pun, tidak peduli zaman, yang harus menanggung kesengsaraan bukan hanya para pencetus perang itu, melainkan semua yang terpaksa terlibat di dalamnya. Bahkan orang-orang yang tidak bersalah sekalipun..”- Halaman 171.

Dharitri bercerita tentang dunia setelah Perang Dunia III ; Perang teknologi mutakhir yang dikuasai manusia, dimana mesin canggih bernama robot ikut terlibat dalam perang untuk menyokong tenaga manusia. Selain itu juga para ilmuan menciptakan makhluk-makhluk artifisial bernama Hibrida melalui sebuah rekayasa genetika.

Perang Dunia III dengan teknologi canggihnya berhasil meluluh lantahkan bumi, bahkan hanya menyisakan 3 juta jiwa penduduk saja. Karena telah memakan korban terlalu banyak, para petinggi Negara saat itu sepakat untuk berdamai, dengan membentuk dunia baru, menghilangkan nama Negara dan menggantinya dengan nama Persatuan Unit. Perdamaian tersebut juga bersepakat untuk memusahkan tekonologi yang digunakan dalam Perang Dunia III, termasuk memusnahkan Hibrida.

Namun beberapa Ilmuan yang menciptakan Hibrida terlalu sayang untuk melenyapkannya. Mereka kemudian menyelundupkan Hibrida-Hibrida yang tersisa ke sebuah Pulau, disanalah mereka membentuk sebuah Negara bernama Dharitri. Akan tetapi, karena dianggap pemberontak, Pemerintah-pemerintah Persatuan Unit tidak menganggap adanya negara tersebut, Dharitri pun menjadi Negara yang terasingkan, dimana tak semua orang di Persatuan Unit mengetahui keberadaan Negara tersebut. Termasuk Ranala. 

Ranala hanyalah salah satu penduduk Persatuan Unit, tepatnya Unit 40. Kegagalan demi kegagalan yang dia peroleh di Persatuan Unit membuatnya frustasi dan ingin mengakhiri hidupnya. Namun, bukannya meninggalkan dunia ini, suatu kejadian malah melemparkannya ke Dharitri. Tempat yang sebelumnya tak pernah ia ketahui.

Di Dharitrilah Ranala memulai kembali hidupnya, memulai persahabatan dengan Lal- seekor Hibrida berebentuk Naga, mengikuti berbagai Laga, menjadi prajurit Negara, hingga bertemu lelaki yang membuat jantungnya berdebar lebih cepat.

Ranala menikmati kehidupannya di Dharitri, rasa frustasinya di Persatuan Unit telah hilang. Bahkan, ia tak ingin kembali ke Negara asalnya terebut dan ingin melanjutkan kehidupannya di Dharitri. Sayangnya, seseorang mengetahui identitas asli Ranala, hal tersebut membuat kehidupannya di Dharitri menjadi tak mudah. Beberapa kali ia mendapat ancaman yang cukup serius. 
 Lalu mampukah Ranala bertahan hidup di Dharitri? Atau haruskah ia kembali ke Persatuan Unit?
 

“Aku ingin begini, selamanya. Melakukan apa yang kita sukai tanpa dibebani ekspektasi orang lain.”- halaman 231.

--

Pertama-tama, aku mau ucapkan terimakasih kepada Kak Dhira a.k.a Nellaneva yang telah bersedia menghibahkan salah satu stok bukunya untukku, at the same time, I’m so sorry for kesupertelatan membaca dan mereview buku ini, huhuuuu. Dan kalian tahu apa? Aku sangat sangat menyesal baru membaca buku ini sekarang!! 
Lebih tepatnya aku membaca buku ini akhir desember 2017 lalu, jujur di bab bab awal aku belum menemukan sesuatu yang menarik. Alurnya masih terkesan lambat, tapi memasuki 3/8 bagian buku ini aku mulai tertarik, dan ketagihan ingin membacanya terus menerus.
Shreyas yang pertama membuat aku ketagihan akan buku ini, entah kenapa aku sangat penasaran dengan tokoh Shreyas ini. Berkali kali aku labil akan pandanganku terhdap Shreyas, awalnya kagum, terus kesel sekesel  keselnya, kagum lagi, kesel lagi, terus aja gitu sampai di pertengahan buku, aku diberikan fakta yang membuatku terkejut dan pandanganku terhadap Shreyas menjadi teguh tak labil lagi.
Sebenarnya banyak plot yang berhasil aku tebak dengan benar, namun proses menuju plot tersebut sangatlah menarik untuk diikuti, penulis sangat bisa mengaduk aduk emosi pembaca, banyak juga kejutan-kejutan yang dihadirkan dalam buku ini.
Selain Ranala dan Shreyas, ada juga Cakra yang bisa dikatakan second lead male dalam buku ini, sama seperti Shreyas, pandanganku terhadap Cakra juga berubah-ubah awaalnya benci menjadi kagum dan begitu berulang-ulang. Pandangan seperti ini lagi-lagi membuat aku sebagai pembaca menjadi penasaran. Kemudian, ada 4 tokoh lain yang sering disebut-sebut dalam novel ini yaitu Brenda, Malakar, Dylan dan Santos. sayangnya penulis kurang mengembangkan ke  4 tokoh ini. Mereka hanya beberapa kali disebut dengan terkadang menyebutkan kebiasaan mereka, namun tidak ada pengembangan lainnya. Menurutku pribadi,alangkah lebih baik jika tokoh-tokoh ini dikembangkan lagi. Meskipun sebenarnya kebiasaan-kebiasaan mereka yang beberapa kali disebut cukup membuat pembaca mengenali para tokoh.

Tak banyak kekurangan dalam buku ini, aku sungguh menikmati cerita yang dihaddirkan. Hanya saja, aku merasa visual dari tokoh-tokoh di buku ini kurang dideskripsikan, akan lebih baik jika penulis mendiskripsikan tokohnya, missal bentuk tubuhnya, warna kulitnya dan warna rambutnya. Hibrida-hibrida yang dihadirkan dalam novel ini juga sangat menarik, namun lagi-lagi alangkah lebih baik jika lebih dideskripsikan, bukan bentuknya saja, melainkan kemampuan khas masing-masing Hibrida misalnya. Uuhhh akan lebih keren jika dalam suatu adegan pertarungan kemampuan-kemampuan hibrida dideskripsikan lebih detail dalam menghadapi musuh.

Disamping itu semua, Dharitri tetaplah menjadi salah satu novel favoritku di tahun 2017. Begitu selesai membacanya, aku ngga rela, aku masih ingin melanglang di Negara Dharitri. Menyelami dunia yang hidup sinergis dengan hibrida. 4,5 bintang untuk buku inii. Aku sangat merekomendasikan kalian untuk membaca buku ini. Sangatt!!!
Btw, buku yang aku baca ini merupakan versi self publish. Alhamdulillah akhir tahun 2017 lalu, Dharitri telah diterbitkan oleh penebit mayor yaitu Penerbit Anak Hebat Buku yang covernya cakep bangeetttt. Jadiiii untuk kalian yang ingin baca, ngga ada alasan lagi sulit menemukan buku ini,kalian bisa dapatkan di took buku kesayangan kalian. Grab it fast! Buruan bacaa!!


Warung Blogger

Warung Blogger ">

Blogroll

Blogger Perempuan">
 
Friday's Book Corner Blogger Template by Ipietoon Blogger Template